Utak-atik APBN, Program Makan Siang Gratis Gunakan Dana Bos!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Maret 2024 00:25 WIB
Airlangga mencicip makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2)
Airlangga mencicip makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2)

Jakarta, MI - Pemerintah saat ini mengutak-atik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk membiayai program lainnya untuk pembiayaan Program Makan Siang dan Susu Gratis akan masuk dalam APBN Tahun Anggaran 2025.

Program ini merupakan salah satu program unggulan capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka, nomor urut 02. 

Pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa, akan membuka opsi untuk membiayai program makan siang gratis dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS). Adapun, dana BOS merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Meski demikian, pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan dana BOS untuk pembiayaan program makan siang gratis Rp15.000 per anak apabila kegiatan simulasi telah banyak dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.  "Rencananya kita formulasikan kalau simulasinya sudah banyak," kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (29/2).

Diketahui, bahwa Ketua Umum Partai Golongan Karya  (Golkar) itu pada hari Kamis (29/2) juga menggelar simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang. "Kalau yang untuk balita dan ibu hamil, infrastruktur yang ada kita tim PKL. Kita lihat ada instrumen apa yang bisa dimainkan," kata Airlangga.

Sementara itu, mantan Bupati Tangerang, Ahmed Zaky yang hadir dalama acara itu, menjelaskan bahwa program simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug merupakan program Aksara, akronim dari anak sehat dan sejahtera. Kata dia, pemerintah kabupaten memberikan makan siang gratis sesuai dengan program strategis Indonesia Emas 2045.

"Untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai melalui generasi yang sehat secara jasmani cerdas dan secara intelektual," kata Zaky.

Zaky yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah Jakarta Prabowo-Gibran menuturkan, makanan yang dibagikan ke murid SMPN 2 Curug berasal dari para pedagang kantin dan yang di sekeliling sekolah. 

Ia menyebut bisa juga mengambil pos anggaran BOS afirmatif untuk memberikan makan siang senilai Rp 15 ribu per anak. "Pola pendanaannya kita mengusulkan melalui BOS spesifik atau BOS afirmatif khusus penyediaan makan siang siswa ini, bisa dari rekening terpisah dari bos reguler ke bos afirmatif agar pemantauan anggaran jelas dan tertib," kata Zaky.

Berapa Dana BOS Sekarang?

Dana BOS adalah Bantuan Operasional Sekolah yang selanjutnya disebut BOSP yakni dana alokasi khusus non fisik untuk mendukung biaya operasional sekolah.

Di bulan Januari tahun 2024 ini, rekomendasi penyaluran tahap I gelombang I mencapai 402.831 (96 persen) dari total 419.218 satuan pendidikan. Targetnya, pada bulan Maret 2024, seluruh satuan pendidikan telah menerima Dana BOSP Tahap I.
 
”Capaian penyaluran sebesar 96 persen di bulan Januari merupakan yang tercepat dan terbaik serta merata di seluruh provinsi sepanjang sejarah pengelolaan Dana BOSP,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada webinar Peluncuran Penyaluran Dana BOSP 2024, Rabu (17/1).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sampai dengan 17 Januari 2024 berjumlah 159.396 (40 persen), SP2D sampai dengan 18 Januari sejumlah 341.824 (85 persen), dan SP2D sampai dengan tanggal 19 Januari sejumlah 385.174 (95 persen) tersalur ke rekening satuan pendidikan.