Harga Emas Terbanting

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Juli 2024 7 jam yang lalu
Emas Antam (Foto: Dok MI/Aswan)
Emas Antam (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor masih belum puas mengeruk keuntungan dari sang logam mulia, yang memang sebelumnya mengalami reli panjang.

Pada Jum'at (19/7/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.444,2/troy ons Turun 0,7% dibandingkan hari sebelumnya. Dengan demikian, harga emas sudah turun 2 hari beruntun. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 0,96%.

Koreksi ini terjadi usai harga emas mencetak rekor tertinggi. Pada Selasa (16/7/2024), harga emas ditutup di US$ 2.468,3/troy ons yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Meski turun 2 hari berturut-turut, emas masih bertahan di tren positif. Selama seminggu terakhir, harga masih naik 1,19% secara point-to-point. Dalam sebulan ke belakang, harga bertambah 4,95%.

Oleh karena itu, tidak heran masih ada pelaku pasar yang memasang posisi ambil untung (profit taking). Sebab, keuntungan yang bisa dikeruk dari harga emas memang masih menggiurkan.

Aksi profit taking ini yang sepertinya menjadi beban bagi gerak harga emas.vSecara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63,86. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 69.03. Menghuni area beli (long) dan cukup kuat.

Namun sepertinya fase konsolidasi harga emas belum selesai. Harga emas masih mungkin turun lagi, tetapi sudah kian terbatas. Target support terdekat ada di US$ 2.441/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.411/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.465/troy ons. Ini sekaligus menjadi pivot point sehingga apabila tertembus maka target resisten US$ 2.477-2.485/troy ons akan terkonfirmasi.