Menteri PKP Maruarar akan Bangung Rumah Murah, Gandeng Aguan hingga Boy Thohir

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Oktober 2024 02:41 WIB
Pertemuan pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Oesman Widjaja,Boy Thohir, dengan politisi Maruarar Sirait (Foto: Istimewa)
Pertemuan pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Oesman Widjaja,Boy Thohir, dengan politisi Maruarar Sirait (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan pihaknya akan menggelar proyek perdana pembangunan rumah murah dengan menggunakan APBN.

Namun, kata dia, dibiayai sejumlah konglomerat seperti Sugianto Kusuma atau Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Oesman Widjaja, dan Boy Thohir.

"Saya sudah undang empat partner saya, kebetulan kami membangun Hotel Nusantara di IKN; ada dari Agung Sedayu, Pak Aguan; ada Pak Prajogo dari Barito; ada Pak Boy Thohir dari Adaro; ada Pak Franky untuk bergotong royong," kata Maruarar di Kompleks DPR, Selasa (29/10/2024).

"Harus mulai dari kami, jadi nanti tanggal 10 November, tanahnya dari perusahaan kami, perusahaan saya, kemudian yang membangun dari Agung Sedayu," sambung politisi Partai Gerindra itu.

Dia mengklaim, perusahaannya akan menghibahkan lahan seluas 2,5 hektar kepada pemerintah untuk menjadi pilot project rumah murah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pembangunan pada lahan tersebut akan dilakukan oleh para pengusaha properti.

Bahkan, dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Ateh tentang aspek hukum dari hibah lahan dan bantuan pembangunan dari swasta pada program pemerintahan tersebut.

"Karena ini nggak menggunakan uang negara, tanahnya dari swasta, yang bangun swasta," jelasnya.

Melalui proyek awal ini, kata dia, Kementerian PKP akan membuka luas target pembangunan 3 juta unit rumah per tahun. Dia mengklaim akan ada banyak skema yang bisa melibatkan perusahaan swasta ikut andil dalam proyek tersebut.

Menurut dia, pemerintah butuh dukungan swasta karena sebagian besar kebutuhan program rumah murah adalah pembebasan lahan. Total biaya untuk pengadaan tanah bisa mencapai lebih dari separuh harga pembangunan fisik.

"Pak Jokowi bisa berhasil dan melakukan distribusi dengan membagi tanah sertifikat tanah. Saya doakan dan saya ingin bekerja bagaimana Pak Prabowo bisa memberikan rumah bagi rakyat," ungkapnya.

"Bisa gratis, bisa juga beli dengan harga yang terjangkau," imbuh mantan politisi PDI Perjuangan itu.

Topik:

Maruarar Sirait Rumah Murah Kementerian PKP