ADB: Meskipun Utang Naik, Stabilitas Fiskal Indonesia Tetap Terjaga


Jakarta, MI - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyampaikan, tidak memiliki kekhawatiran soal kemampuan fiskal Pemerintah Indonesia dalam membayar utang negara, meski trennya menunjukkan peningkatan signifikan.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan hal tersebut tercermin melalui rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang masih tergolong rendah.
"Saya tidak memiliki kekhawatiran saat ini mengenai kemampuan Indonesia untuk membayar utangnya, tidak hanya untuk kita [ADB], tetapi juga lainnya. Rasio utang terhadap PDB sangat rendah dan saya tidak memiliki kekhawatiran khusus dalam hal ini," ujar Jiro di Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, posisi utang Indonesia mencapai Rp8.444,87 triliun per Juni 2024 . Dengan demikian, rasio utang terhadap PDB tercatat mencapai 39,13%.
Melansir dokumen APBNKita Edisi Juli 2024 yang diterbitkan Kemenkeu, utang tersebut tercatat naik Rp91,85 triliun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp8.353,02 triliun.
“Per akhir Juni 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan ratarata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di 7,98 tahun,” sebagaimana tertulis dalam dokumen APBNKita Edisi Juli 2024, Selasa (30/7/2024).
Selain itu, pemerintah menargetkan pembiayan utang sebesar Rp775,86 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Angka ini meningkat 19,72% dari target pembiayaan utang pada APBN 2024 sebesar Rp648,08 triliun.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.
Jiro juga meyakini pemerintah memiliki kemampuan untuk membayar utang dari ADB. "Saya rasa kami sangat yakin, saya tidak memiliki kekhawatiran khusus." ujarnya.
Mengutip laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia edisi November 2024, ADB telah memberikan pinjaman sebesar US$11,2 miliar (atau setara Rp178,74 triliun asumsi kurs saat ini) per September 2024.
Topik:
utang-negara kemenkeu apbn adbBerita Sebelumnya
Pergerakan dan Rekomendasi Saham Hari Ini, 13 Desember 2024
Berita Selanjutnya
Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Berlaku Januari 2025
Berita Terkait

KPK dan Kemenkeu Kejar Tunggakan Pajak Rp 60 T, 200 WP Sia-siap Saja!
24 September 2025 19:51 WIB

Ahmad Labib Minta APBN Fokus pada Ekonomi Digital dan Energi Terbarukan
24 September 2025 16:09 WIB

Menkeu Purbaya akan Tindak Tegas Pegawai Bea Cukai Terlibat Peredaran Rokok Ilegal
24 September 2025 08:36 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa: Pemerintah Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Perbesar Utang
23 September 2025 12:07 WIB