ADB: Meskipun Utang Naik, Stabilitas Fiskal Indonesia Tetap Terjaga

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 13 Desember 2024 09:59 WIB
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga (Foto: Repro)
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyampaikan, tidak memiliki kekhawatiran soal kemampuan fiskal Pemerintah Indonesia dalam membayar utang negara, meski trennya menunjukkan peningkatan signifikan.

Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan hal tersebut tercermin melalui rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang masih tergolong rendah.

"Saya tidak memiliki kekhawatiran saat ini mengenai kemampuan Indonesia untuk membayar utangnya, tidak hanya untuk kita [ADB], tetapi juga lainnya. Rasio utang terhadap PDB sangat rendah dan saya tidak memiliki kekhawatiran khusus dalam hal ini," ujar Jiro di Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, posisi utang Indonesia mencapai Rp8.444,87 triliun per Juni 2024 . Dengan demikian, rasio utang terhadap PDB tercatat mencapai 39,13%.

Melansir dokumen APBNKita Edisi Juli 2024 yang diterbitkan Kemenkeu, utang tersebut tercatat naik Rp91,85 triliun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp8.353,02 triliun.
 
“Per akhir Juni 2024, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan ratarata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) di 7,98 tahun,” sebagaimana tertulis dalam dokumen APBNKita Edisi Juli 2024, Selasa (30/7/2024).

Selain itu, pemerintah menargetkan pembiayan utang sebesar Rp775,86 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Angka ini meningkat 19,72% dari target pembiayaan utang pada APBN 2024 sebesar Rp648,08 triliun.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.

Jiro juga meyakini pemerintah memiliki kemampuan untuk membayar utang dari ADB. "Saya rasa kami sangat yakin, saya tidak memiliki kekhawatiran khusus." ujarnya.

Mengutip laporan Statistik Utang Luar Negeri Indonesia edisi November 2024, ADB telah memberikan pinjaman sebesar US$11,2 miliar (atau setara Rp178,74 triliun asumsi kurs saat ini) per September 2024.

Topik:

utang-negara kemenkeu apbn adb