Duh!!! Rugi WSKT Bengkak 150% jadi Rp939 Miliar

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 2 Mei 2024 10:28 WIB
Waskita membukukan kerugian bersih sepanjang kuartal I 2024 sebesar Rp939 miliar (Foto: Ist)
Waskita membukukan kerugian bersih sepanjang kuartal I 2024 sebesar Rp939 miliar (Foto: Ist)
Jakarta, MI -  PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kerugian bersih sepanjang kuartal I 2024 sebesar Rp939 miliar. Angka ini membengkak 150,59% dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp374,9 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Kamis (2/5/2024), emiten jasa konstruksi pelat merah itu juga membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 20,28% menjadi Rp2,17 triliun. Padahal, pada kuartal I 2023, Waskita mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp2,73 triliun.

Secara rinci, susutnya pendapatan itu juga tak lepas dari susutnya pendapatan di berbagai segmen, terutama jasa konstruksi yang mencatatkan pendapatan Rp1,48 triliun, susut dari sebelumnya di Rp2,29 triliun.

Namun, pendapatan dari segmen penjualan precast dan jalan tol masing-masing naik menjadi Rp364,7 miliar dan Rp248,6 miliar. Pada kuartal I 2023, kedua segmen itu mendapat Rp103,9 miliar dan Rp244,3 miliar.

Susutnya pendapatan itu juga turut membuat beban pokok pendapatan yang turun 20,17% menjadi Rp1,86 triliun dari sebelumnya, Rp2,33 triliun. Alhasil, laba bruto tercatat hanya sebesar Rp316,7 miliar, yang juga susut dari sebelumnya di Rp400,4 miliar.

Kemudian, beban penjualan juga membengkak menjadi Rp46 miliar dari sebelumnya di Rp29,9 miliar. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp365,9 miliar dari sebelumnya di Rp325,6 miliar.

Namun, Waskita mendapatkan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp4,9 miliar, berbanding terbalik dari sebelumnya yang justru mencatatkan rugi Rp5,7 miliar.

Selain itu, beban keuangan juga turun membengkak 35,97% menjadi Rp1,09 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp703,9 miliar. Namun, beban pajak penghasilan susut menjadi Rp21,3 miliar dari sebelumnya, Rp46,3 miliar.

Alhasil, perusahaan mencatatkan rugi selama tahun berjalan sebesar Rp1,05 triliun, membengkak 167,45% dari sebelumnya yang hanya rugi Rp395,3 miliar.

Sementara itu, total aset tercatat juga susut menjadi Rp92,20 triliun dari sebelumnya di Rp95,5 triliun. Ekuitas juga turun menjadi Rp10,62 triliun dari sebelumnya di Rp11,60 triliun.