Efek Kejut Tarif Trump: Harga Minyak Meroket di Pasar Global


Jakarta, MI - Harga minyak meroket tajam menyusul kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tarif tinggi pada berbagai produk impor, termasuk minyak mentah dari Kanada. Langkah ini semakin memperburuk ketegangan perdagangan global dan memicu ketidakpastian di pasar energi.
Harga Minyak Naik Tajam Usai Kebijakan Tarif Donald Trump, Brent Sentuh $77 per Barel
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), acuan utama AS, tercatat melonjak 3,7% menjadi US$75,18 per barel. Sementara itu, minyak mentah Brent melaju mendekati angka US$77 per barel. Senin (3/2/2025).
Keputusan Trump untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada Kanada dan Meksiko, serta 10% untuk produk dari China, yang mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025, langsung mengguncang pasar internasional.
Langkah ini memicu ancaman balasan dari negara-negara yang terdampak dan hanya menyisakan sedikit waktu untuk negosiasi di menit-menit terakhir.
Dampak Kebijakan Tarif Trump terhadap Pasar Minyak Global
Impor energi dari Kanada yang mengekspor hampir seluruh 4 juta barel minyak mentah per hari ke AS—akan dikenakan tarif yang lebih rendah, yakni 10%.
Namun, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif yang lebih luas dalam beberapa bulan mendatang, termasuk terhadap Uni Eropa.
Sejak Donald Trump menjabat, harga minyak mentah cenderung mengalami penurunan, sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahannya yang berisiko mengganggu perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.
Meski demikian, harga minyak mencatatkan kenaikan moderat bulan lalu, didorong oleh musim dingin yang lebih keras dari yang diperkirakan serta sanksi AS terhadap minyak Rusia.
Perusahaan Energi AS Peringatkan Dampak Tarif Impor
Phillips 66 perusahaan kilang terbesar di AS berdasarkan nilai pasar bersama Valero Energy Corp dan Chevron Corp memperingatkan bahwa tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada dapat mengganggu pasar energi domestik.
Gangguan pasokan minyak mentah dari Kanada diperkirakan akan terjadi karena "hampir tidak ada alternatif infrastruktur lain selain mengirimkan minyak ke AS," kata Harry Tchilinguirian, kepala riset minyak di Onyx Commodities Ltd. "Dan produksi minyak tidak bisa begitu saja dihentikan."
Update Harga Minyak Hari Ini
- Harga minyak Brent pengiriman April naik 1,9% menjadi US$77,11 per barel pada pukul 07:02 waktu Singapura.
- Harga minyak WTI pengiriman Maret naik 3,5% menjadi US$75,08 per barel.
Kenaikan harga minyak ini diperkirakan masih akan berlanjut seiring meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya.
Topik:
minyak harga-minyak donald-trump