MBG Disebut Bawa Dampak Positif ke Ekonomi, Ini 3 Poin Penting Versi DEN


Jakarta, MI - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini diproyeksikan mampu menciptakan hingga 1,9 juta lapangan kerja baru, mengurangi tingkat kemiskinan hingga 5,8%, serta mengatasi ketimpangan sosial yang ada.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angkatan kerja Indonesia tercatat mencapai 152,11 juta orang pada Agustus 2024, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 24,06 juta pada September 2024.
Anggota DEN, Arief Anshory Yusuf, menjelaskan bahwa proyeksi tersebut dihasilkan dengan asumsi satu keluarga memiliki tiga anak. Dalam skema MBG, satu keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 per bulan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) yang hanya memberikan Rp200.000 per bulan.
Namun demikian, Arief menggarisbawahi bahwa pemerintah harus memastikan peluncuran MBG berjalan dengan baik. DEN pun mengusulkan tiga hal.
Pertama, segera melakukan tinjauan proses bisnis dan audit rutin oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kedua, memberikan ruang dan peran serta masyarakat untuk bisa melakukan peninjauan.
Ketiga, mencegah kebocoran khususnya agar tidak mengimpor komoditas yang tidak diperlukan.
"Ini akan membuat rantai pasok terjaga dan dampak betul-betul seperti yang diharapkan. Namun, mari jaga bersama karena ini flagship bangsa ini," tutur Arief dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, dikutip Kamis (20/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku lembaganya terperangah dengan dampak MBG terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Luhut menyebutkan bahwa MBG memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, serta berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan.
"Kita semua terperangah melihat dampak MBG ini memang luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, ekosistem yg terbangun dari ekonomi. Dan penurunan kemiskinan," ungkap Luhut dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, dikutip Kamis (20/3/2025).
Luhut juga menyampaikan selama 20 tahun, Indonesia menghadapi surplus produksi daging ayam dan telur. Dengan program ini, kata Luhut, semua produksi akan terserap dan menggerakkan ekonomi.
Selain itu, DEN bersama Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Gizi Nasional sepakat untuk memperketat pengawasan agar program MBG lebih mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dan menghindari impor komoditas yang sebenarnya bisa diproduksi secara lokal.
DEN menyoroti masih adanya praktik impor barang seperti peralatan makan atau tray yang seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri.
"Jadi semua kita harus satu padu untuk melakukan pengawasan," tegas DEN.
Topik:
makan-bergizi-gratis program-mbg denBerita Sebelumnya
Harga CPO Naik Lagi! Ekspor Malaysia dan Indonesia jadi Penopang
Berita Selanjutnya
Tak Ada Alasan, BPK Harus Audit Pengembang Perumahan Subsidi
Berita Terkait

Prabowo Pastikan 82 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis Terwujud Bertahap
29 September 2025 16:26 WIB

Kartu Pers Wartawan Dicabut usai Tanya MBG, Mensesneg Buka Suara
29 September 2025 09:47 WIB