Minyak Mentah dan LPG, Jurus RI Seimbangkan Dagang dengan AS

![Bahlil Lahadalia Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bahlil-lahadalia-6.webp)
Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan peningkatan volume impor minyak mentah dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat, dengan nilai transaksi yang diperkirakan melebihi US$10 miliar. Kebijakan ini dirancang sebagai upaya untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan AS, yang selama ini lebih banyak mencatatkan surplus di pihak Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang meminta jajarannya mencari peluang perdagangan baru untuk menyeimbangkan neraca dagang antara kedua negara.
“Atas arahan Bapak Presiden Prabowo kepada kami, coba mengecek komoditas apalagi yang bisa kita beli di Amerika. Kami mengusulkan dari ESDM adalah pertama, kita mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor kita LPG. Yang angkanya kurang lebih di atas 10 miliar USD,” tutur Bahlil Lahadalia, usai membuka Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di Jakarta International Convention Center (JCC), Selasa (15/4/2025).
Kebijakan ini, lanjut Bahlil, merupakan strategi pemerintah dalan memperbaiki ketimpangan neraca perdagangan dengan AS. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$14,6 miliar terhadap Amerika Serikat.
Ia menambahkan, langkah ini juga merupakan bagian dari strategi untuk mengoptimalkan hubungan dagang bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Saat ini, AS telah menjadi pemasok utama LPG bagi Indonesia, dengan kontribusi sekitar 54 persen dari total impor nasional. Namun, untuk minyak mentah, porsi impor dari AS masih tergolong kecil, hanya sekitar 4 persen.
“Kalau ini saja kita geser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi,” kata Bahlil.
Topik:
peningkatan-kuota-impor amerika-serikat minyak-mentah lpgBerita Sebelumnya
Pemerintah Siapkan Payung Hukum Baru, Ojol akan Diakui sebagai UMKM
Berita Selanjutnya
PP Terbit, Ini Daftar Tarif Baru Royalti Mineral dan Batu Bara
Berita Terkait

Dijuluki Hakim Paling Baik di Dunia, Frank Caprio Tutup Usia 88 Tahun
22 Agustus 2025 08:14 WIB

Trump Umumkan Tarif Baru untuk Puluhan Negara, Siapa Saja yang Kena Dampak?
1 Agustus 2025 08:16 WIB