Saham Antam Rontok Imbas Kasus Anak Usahanya PT GAG Nikel di Raja Ampat


Jakarta, MI - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) makin terpuruk usai Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menghentikan sementara operasi tambang nikel anak usahanya, PT GAG Nikel, di Raja Ampat.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa (10/6/2025), saham ANTM anjlok hingga 5,22% atau turun 180 poin ke level Rp3.270 per saham. Pada sesi pertama, saham emiten pelat merah ini tak sekalipun menyentuh zona hijau, dengan harga bergerak di kisaran Rp3.230–Rp3.420.
Transaksi saham ANTM mencapai 254,8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp843,6 miliar. Sebagai perbandingan, pada penutupan perdagangan sebelumnya, Kamis (5/6/2025), saham Antam berada di level Rp3.450.
Melemahnya saham Antam diduga kuat berkaitan dengan polemik tambang nikel di wilayah konservasi Raja Ampat. PT Gag Nikel, yang beroperasi di kawasan tersebut, menjadi sorotan setelah muncul dugaan aktivitasnya merusak ekosistem alam yang dikenal sebagai surga bawah laut dunia.
Meski demikian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa operasi PT Gag Nikel tidak langsung bersinggungan dengan destinasi wisata utama Raja Ampat.
Jaraknya diperkirakan sekitar 30 hingga 40 kilometer dari Pulau Piaynemo, Namun, citra perusahaan telanjur terguncang. Empat Izin Dicabut, Satu Bertahan
Tekanan Bukan Hanya dari Pasar
Penurunan harga saham Antam tidak semata-mata dipicu oleh tekanan pasar. Di baliknya, ada isu reputasi, risiko regulasi, dan potensi eskalasi protes dari pegiat lingkungan.
Investor kini dibayangi kekhawatiran lanjutan, apakah PT Gag Nikel akan tetap bertahan, atau menjadi target evaluasi berikutnya.
Kini, pelaku pasar menunggu kepastian langkah pemerintah. Jika tekanan publik dan aktivis lingkungan meningkat, bukan tak mungkin izin Gag Nikel juga akan dikaji ulang.
Jika hal itu benar terjadi, dampaknya bisa meluas, tak hanya membebani kinerja saham Antam, tetapi juga berisiko mengguncang sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia.
Antam kini berada dalam tekanan sentimen negatif yang cukup tajam. Meskipun belum ada pencabutan izin terhadap anak usahanya, bayang-bayang polemik lingkungan telah cukup kuat menekan harga saham.
Investor masih menunggu arah pergerakan selanjutnya: apakah ini sekadar koreksi jangka pendek, atau sinyal awal dari tren penurunan yang lebih panjang?
Topik:
antam saham-antam pt-gag-nikel raja-ampatBerita Sebelumnya
Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Apindo Ungkap Biang Keroknya
Berita Selanjutnya
Daimler Tancap Gas: Resmi Buka Pabrik Baru di Cikarang
Berita Terkait

PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, KLH Lakukan Audit Lingkungan
18 September 2025 11:16 WIB

Pemerintah Kembali Izinkan Operasi Tambang Nikel di Raja Ampat, DPR Ingatkan Potensi Kerusakan Hayati
17 September 2025 14:57 WIB

Antam Kehilangan Kesempatan Manfaatkan USD3.165.031,43 untuk Bayar Denda Ekspor Bauksit
31 Juli 2025 21:46 WIB