Zulhas Beri Penjelasan Terkait Penutupan Kopdes di Tuban usai Diresmikan Presiden


Jakarta, MI - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara terkait penutupan mendadak Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.
Penutupan itu terjadi hanya sehari setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kopdes secara serentak.
Menurut Zulhas, peristiwa tersebut tidak lebih dari kesalahpahaman antara Kepala Desa Pucangan dan mitra koperasi, yakni PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD). Ia memastikan persoalan itu kini telah selesai dan tidak ada konflik yang berlarut.
"Sudah selesai kok, hanya masalah salah paham, namanya (mitra) nggak disebut. Nama pondoknya nggak disebut. Mungkin Kadesnya grogi, namanya juga bicara sama presiden, kalau ditanya presiden kan mungkin yang di kepalanya hilang semua," jelas Zulhas saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).
Ia menegaskan bahwa koperasi di Desa Pucangan kini telah kembali beroperasi setelah kesalahpahaman diselesaikan. "Pemilik pondoknya itu teman saya, dan sudah selesai. Sudah-sudah buka lagi," ujarnya.
Sebagai informasi, Koperasi Merah Putih (KDMP) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban sempat ditutup secara mendadak oleh mitra pelaksana hanya sehari usai diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Penutupan dilakukan dengan membongkar gerai dan menarik seluruh barang dagangan, termasuk papan nama bergambar Presiden.
Sebelumnya, peresmian koperasi itu digelar pada Senin (21/7/2025) dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Namun, pada Selasa pagi, mitra koperasi yakni PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), unit usaha dari Ponpes Sunan Drajat Lamongan membongkar seluruh isi toko, termasuk mengembalikan semua perlengkapan operasional
Direktur PT PPSD, Anas Al Khifni mengatakan bahwa pihaknya telah memberi dukungan penuh sejak awal proses pendirian koperasi tersebut. Ia menyatakan kontribusi besar dari PT PPSD selama pendirian koperasi, mulai dari legalitas hingga operasional, tidak diakui dalam acara peresmian.
Ia menyayangkan pernyataan Ketua KDMP dan Kepala Desa Pucangan yang terkesan menonjolkan dukungan dari BUMN dan PT Pupuk Indonesia.
"Ini bukan persoalan kami tidak disebut saat peluncuran KDMP, tetapi kami khawatir ada pihak yang menumpangi demi kepentingan di hadapan Pak Presiden," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Santiko, telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Permohonan maaf itu disampaikan setelah mitra koperasi, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, memutus kerja sama lantaran kontribusinya tidak disebut di depan Presiden Prabowo Subianto.
Santiko yang juga menjabat Ketua Pengawas KDMP mengakui dirinya gugup saat menyampaikan sambutan di hadapan Presiden. Ia menyebut apa yang disampaikan bersifat spontan karena secara struktur semestinya pernyataan resmi merupakan ranah ketua KDMP.
"Saat itu saya tiba-tiba diberikan mikrofon jadi saya hanya menyampaikan seadanya, dan mohon maaf jika ada hal yang kurang tepat," pungkas Santiko, Rabu (23/7/2025).
Topik:
koperasi-desa-merah-putih kopdes-di-desa-pucangan