Keuangan Tertekan, INAF Masih Catat Rugi Rp127 Miliar
Jakarta, MI - Kinerja PT Indofarma Tbk (INAF), emiten farmasi milik negara, masih dalam tekanan hingga akhir kuartal III-2025. Perseroan masih membukukan rugi sepanjang tahun berjalan, meski jumlahnya mulai menyusut dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp127,09 miliar per 30 September 2025. Angka ini turun 23,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp166,48 miliar.
Dari sisi pendapatan, Indofarma membukukan penjualan bersih Rp133,73 miliar selama sembilan bulan pertama 2025. Capaian tersebut turun sekitar 3% dari Rp137,87 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, beban pokok penjualan menurun menjadi Rp145,30 miliar dari Rp149,67 miliar, sehingga rugi bruto sedikit turun menjadi Rp11,57 miliar dari sebelumnya Rp11,80 miliar.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan menutup periode dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp127,09 miliar. Nilai rugi per saham dasar juga menyusut menjadi Rp41,01 per lembar, dibandingkan Rp53,72 per lembar pada kuartal III-2024.
Dari sisi posisi keuangan, total aset Indofarma tercatat turun menjadi Rp581,55 miliar per 30 September 2025, dari Rp618,15 miliar di akhir 2024.
Ekuitas perusahaan masih berada pada posisi negatif, yakni defisit Rp890,93 miliar, namun membaik dibandingkan defisit Rp1,14 triliun di akhir tahun lalu. Adapun total liabilitas menurun menjadi Rp1,47 triliun dari Rp1,76 triliun sebelumnya.
Topik:
pt-indofarma-tbk inaf kinerja-inaf