Filipina Investigasi Kecelakaan Pesawat Militer yang Tewaskan 50 Orang

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Juli 2021 16:28 WIB
Manila, Monitorindonesia.com - Pemerintah Filipina melakukan investigasi kecelakaan pesawat militer yang menewaskan 47 pasukan tentara, tiga warga sipil, dan puluhan korban terluka, Senin (5/7/2021). Beberapa penumpang di Lockheed C-130 terjun bebas beberapa detik sebelum pesawat kecelakaan dan meledak pada akhir pekan kemarin, pemerintah setempat mengungkapkan beberapa kesaksian. Pesawat tempur tersebut yang ditumpangi oleh para anggota pasukan yang baru lulus bergabung dengan operasi kontra pemberontakan telah mencoba mendarat di Bandara Jolo di Provinsi Sulu Selatan. "Penumpang di dalam pesawat sebanyak 96 orang dengan 49 orang anggota militer terluka termasuk empat warga sipil di darat," ujar juru bicara militer Mayor Jendral Edgard Arevalo. Dalam sebuah konferensi berita, Arevalo mengatakan bahwa pesawat tersebut dalam keadaan baik dengan sisa jam penerbangan 11,000 sebelum jadwal servis. “Kita harus menemukan sebenarnya apa yang terjadi dalam kecelakaan yang sangat tragis ini. Karena menurut informasi yang tersedia pesawat tersebut sesuai dengan spesifikasi protokol,” ungkapnya. Sekretaris Pertahanan Delfin Lorenza memerintahkan sebuah penyelidikan atas kecelakaan udara militer terburuk selama hampir 30 tahun. Komando militer mengatakan para tentara tersebut seharusnya terbang ke bandara Povinsi Jolo dari Laguindingan sekitar 460 km (290 mil) ke arah timur laut untuk ditugaskan ke batalyon mereka. Tentara di kepulauan Filipina yang luas telah berjuang melawan para militan Islam dari Abu Sayyaf dan golongan lainnya. Tidak ada tanda yang menunjukkan bahwa pesawat tersebut terjun ke darat karena tembakan pemberontak. “Kita menjamin masyarakat kita bahwa kita transparan dan hasil dari investigasi akan diungkap setelah semua sudah lengkap,” tambah Arevalo, yang menegaskan bahwa para petugas masih sedang mencari rekaman penerbangan. Bandara Jolo berjarak 1,200 meter yang biasanya mesin penerbangan masyarakat sipil meskipun kadang-kadang digunakan untuk penerbangan militer, menurut pihak berwenang penerbangan sipil. Pesawat terbang Lockheed baru saja tiba di Filipina, didapat dari pemerintah AS melalui kerja sama lembaga pertahanan dan keamanan, website pemerintah menjelaskan pada Januari 2021. Itu mengutip apa yang telah dikatakan oleh juru bicara angkatan udara bahwa pesawat tempur tersebut akan mendorong misi penerbangan militer. Pasukan tentara Filipina memiliki rekaman kemanan udara yang tidak lengkap. Bulan lalu satu helikopter Black Hawk kecelakaan selama pelatihan misi, menewaskan enam orang. Satu kecelakaan pesawat tempur angkatan udara Filipina terjadi pada tahun 1993 menewaskan 30 orang. Satu kecelakaan pada tahun 2008 kecelakaan pesawat untuk warga sipil, pesawat Lockheed yang diterbangkan oleh angkatan udara Filipina menewaskan 11 orang, jaringan kemanan penerbangan menuturkan. Kecelakaan pesawat terburuk di Filipina merupakan kecelakaan Boeing 737 pada tahun 200 yang menewaskan 131 orang. (Yohana RJ) Sumber: Reuters

Topik:

Filipina kecelakaan pesawat Kecelakaan Pesawat militer Filipina