Terkontaminasi, Jepang Menunda Suntik 1,6 Juta Dosis Vaksin Moderna 

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 26 Agustus 2021 16:00 WIB
Tokyo, Monitorindonesia.com - Jepang menunda penggunaan 1,6 juta dosis vaksin moderna untuk Covid-19 pada Kamis (26/08/2021) selama lebih dari seminggu setelah distributor lokal menerima laporan adanya kontaminasi di dalam beberapa botol. Kedua pihak Jepang dan Moderna mengatakan bahwa tidak ada masalah keamanan dan khasiat yang teridentifikasi dan penundaan tersebut hanya sikap kewaspadaan. Tetapi langkah tersebut mendorong beberapa perusahaan Jepang untuk membatalkan program vaksinasi para karyawan mereka yang direncanakan sebelumnya Kamis (26/08/2021). “Moderna mengkonfirmasi telah diinformasikan kasus terakit partikel yang terkandung dalam botol produk vaksin Covid-19,” Moderna mengeluarkan pernyataan. “Perusahaan sedang melakukan investigasi dan tetap bekerja dengan cepat dengan mitranya, Takeda dan para pemimpin pemerintahan untuk memutuskan hal ini,” tambah Farmasi Takeda Jepang. Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan bahwa Takeda pertama sekali menemukan suntik yang terkontaminasi pada Senin (16/08/2021) dan melaporkan isu tersebut kepada pemerintah pada Rabu (25/08/2021). Penundaan dilakukan karena Takeda butuh waktu untuk mengumpulkan informasi terkait dengan botol-botol vaksin yang terkontaminasi dan botol tersebut telah disebarkan. Moderna mengatakan bahwa kontaminasi tersebut bisa jadi karena isu produksi di salah satu kawasan industri kontrak mereka di Spanyol. Penundaan tersebut merupakan langkah baru kepada mitra lembaga mereka yang melakukan penundaan produksi bulan lalu sehingga menghambat penyaluran vaksin ke negara Jepang termasuk Korea Selatan. Kementerian Pertahanan Jepang yang melakukan vaksinasi massal di Osaka mengatakan suntikan dosis yang mungkin terkontaminasi 565.400 dosis di daerah pemerintahan bagian barat sekitar 6 Agustus dan 20 Agustus 2021 tetapi tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang terdampak. Moderna mengatakan bahwa sikap hati-hati telah memposisikan untuk penahanan dosis tersebut dan dua wilayah yang berdekatan. Takeda mengatakan bahwa mereka melakukan pengujian gawat darurat setelah masalah partikel yang ditemukan di banyak botol vaksin di tempat vaksinasi. Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan Kamis (26/08/2021) rencana penyuntikan vaksin di Jepang akan sedikit terpengaruh oleh isu tersebut. Sehari sebelum dia mengatakan sekitar 60% dari penduduk Jepang dengan dosis lengkap menjelang akhir September dan persediaan vaksin yang cukup untuk dosis booster jika keputusan sudah ditentukan. Kepala sekretaris kabinet Katsunobu Kato mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan terkait masalah kesehatan karena penyuntikan vaksin dosis kontaminasi. Penerbangan Jepang mengatakan bahwa mereka membatalkan program vaksinasi untuk karyawannya pada Kamis (26/08/2021) setelah menerima laporan vaksin Moderna dengan masalah botol dosis yang terkontaminasi. Sebaliknya ANA mengatakan sekitar 4.700 dosis vaksin Moderna yang diberhentikan telah digunakan pada Kamis (26/08/2021). Jepang sedang bertarung gelombang infeksi Covid-19 terburuk akibat varian Delta dengan jumlah kasus baru per hari lebih dari 25.000 untuk pertama kali bulan ini. Sebanyak 54% penduduk Jepang telah disuntik vaksin untuk dosis pertama dan 43% yang telah disuntik dengan dosis lengkap, menurut tim pelacak vaksin Reuters.[Yohana]   Sumber: Reuters

Topik:

Vaksin Moderna Jepang Terkontaminasi