Amerika Serikat Kerahkan Sedikitnya 3.000 Tentara di Eropa Timur untuk Hadapi Rusia

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 3 Februari 2022 18:00 WIB
Monitorindonesia.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden siap mengerahkan lebih dari 3.000 tentara AS yang ada di Jerman, Polandia, dan Rumania untuk menghadapi Rusia yang terus membangun pasukannya di sekitar Ukraina menyusul kegagalan pembicaraan antara Washington dan Moskow untuk meredakan ketegangan. Amerika Serikat mulai mengirim 1.700 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82 ke Polandia. Sedangkan unit yang terdiri dari sekitar 300 orang dari Korps Lintas Udara ke-18 akan dipindahkan ke Jerman dan unit lapis baja berkekuatan 1.000 sedang dipindahkan dari Jerman ke Rumania. “Kekuatan ini dirancang untuk mencegah serangan Rusia dan meningkatkan kemampuan pertahanan kami di negara-negara sekutu garis depan. Kami memperkirakan mereka akan bergerak dalam beberapa hari mendatang,” kata John Kirby, juru bicara Pentagon seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (3/2). Presiden Rusia, Vladimir Putin terus menambah kekuatan, menggabungkan senjata serta meningkatkan kemampuan serangan. Bahkan hanya dalam 24 jam terakhir Rusia telah menambahkan kekuatan di Rusia barat dan Belarusia dan di Mediterania serta Atlantik utara, kata Kirby menambahkan. Menurutnya, Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda tertarik atau bersedia untuk mengurangi ketegangan. Juru bicara Pentagon mengatakan pengerahan pasukan itu terpisah dari 8.500 tentara di Amerika Serikat yang disiagakan untuk dikerahkan dalam waktu singkat. Pasukan tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk menjadi bagian dari Pasukan Respons NATO (NRF) guna memperkuat sayap timur aliansi dalam menghadapi potensi serangan Rusia ke Ukraina. Kirby mengatakan pasukan yang dikerahkan dalam beberapa hari mendatang dikirim berdasarkan perjanjian bilateral dengan negara tuan rumah. NATO sejauh ini belum mengambil keputusan untuk mengaktifkan NRF, yang akan membutuhkan persetujuan dari 30 negara anggotanya termasuk Hongaria. Padahal Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban mengunjungi Moskow pada Selasa untuk menawarkan dukungan kepada Putin dan mengatakan sanksi terhadap Rusia “ ditakdirkan untuk gagal”. Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintah tidak akan lagi menggunakan kata "segera" sehubungan dengan ancaman aksi militer Rusia. Menurutnya, Rusia telah mengirim "pesan yang tidak diinginkan". #Amerika Serikat

Topik:

Rusia Ukraina Amerika Serikat