Banjir dan longsor di Brasil, Hampir 200 Orang Masih Hilang

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 20 Februari 2022 22:50 WIB
Monitorindonesia.com - Cuaca buruk telah menghambat pencarian korban selamat di kota Petropolis, Brasil, empat hari setelah banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan wilayah tersebut. Tim tanggap darurat harus menangguhkan pekerjaan mereka beberapa kali pada hari Sabtu karena hujan lebat. Mereka mengatakan ada sedikit harapan untuk menemukan orang yang masih hidup. Para pejabat mengatakan 146 orang tewas, termasuk sedikitnya 27 anak-anak dan remaja, sementara 191 masih hilang. Terkini lebih dari 900 orang ditampung di sekolah dan tempat penampungan. Pada hari Sabtu, para pekerja menggali dengan sekop melalui puing-puing dan kotoran dalam kabut tebal dimana tim relawan membantu dalam upaya tersebut. Pencarian dilakukan dengan berbagai peralatan tangan dan gergaji mesin di area yang tidak stabil, dengan tim dibantu oleh 41 anjing pelacak. "Tidak mungkin membawa alat berat ke sini," kata Roberto Amaral, koordinator kelompok penyelamat khusus pemadam kebakaran setempat, kepada kantor berita AFP seperti dikutip dari BBC.com pada Minggu (20/2) "Jadi pada dasarnya kita harus bekerja seperti semut, berjalan sedikit demi sedikit." Di salah satu lingkungan yang paling parah dilanda, terdapat 80 rumah di lereng bukit yang dilanda tanah longsor. Diperkirakan 400 orang akan bergabung dalam upaya pembersihan daerah lain pada hari Minggu ini. Curah hujan hari Selasa melebihi rata-rata untuk seluruh bulan Februari, hal itu memicu tanah longsor dan banjir di kota, tempat liburan turis yang populer di utara Rio de Janeiro. Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang terbang di atas zona bencana pada hari Jumat, mengatakan kota itu menderita "kehancuran besar, seperti adegan perang". #Brasil

Topik:

Banjir Brasil