Anggota Komisi XI DPR Ingatkan Pemerintah Tidak Sepele Dampak Perang Rusia-Ukraina

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 5 Maret 2022 15:02 WIB
Monitorindonesia.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Ahmad Najib Qodratullah meminta pemerintah Indonesia tidak menganggap remeh situasi perang antara Rusia dan Ukraina dan meningkatnya kasus pandemi Covid-19 dalam negeri yang tentunya berdampak pada perekonomian Indonesia. Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, hal tersebut harus segera diwaspadai sedini mungkin karena banyaknya persoalan yang terjadi di dalam dan luar negeri yang mempengaruhi postur APBN 2022. “Melihat ketidakpastian global akibat perang dan pandemi terlebih dengan meningkat Pandemi Covid-19 di dalam negeri, jadi pemeritah perlu mewaspadai sedini mungkin. Tidak boleh menganggap remeh,” kata Najib kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022). Meski demikian, Najib tidak membantah, jika kedua faktor tersebut akan dapat membuat terganggunya pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional Indonesia saat ini. “Sejauh ini memang belum ada laporan dari pihak-pihak terkait dampak dari perang Rusia-Ukraina. Namun yang jelas, kalau melihat perkembangan harga minyak dunia yang melonjak pemerintah perlu segera melakukan adjusment,” papar Najib. Najib melanjutkan, tantangan yang cukup juga dihadapi pemerintah di dalam negeri, terutama terkait komoditas pangan yang bergejolak, baik itu kelangkaan minyak goreng, kedelai dan harga cabai. “Kita sedang menghadapi berbagai permasalahan gejolak harga beberapa komoditas, saya rasa pemerintah harus segera siaga,” imbuh Najib. Meski demikian, ia menjelaskan, jika DPR masih dalam kondisi reses. Sehingga belum bisa mengambil sikap. “Kita baru reses dan minggu depan mengawali masuk kembali ke DPR,” tandas Najib. (Aswan)

Topik:

-