Gedung Putih: Jangan Tertipu dengan Mundurnya Pasukan Rusia di Kyiv

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 30 Maret 2022 15:34 WIB
Jakarta, MI - Pihak Gedung Putih memperingatkan sekutunya agar “tidak ada yang boleh tertipu oleh pengumuman Rusia” tentang pengurangan kehadiran militernya di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv. Direktur Komunikasi Gedung Putih, Kate Bedingfield mengatakan bahwa penting untuk “melihat dengan jernih tentang realitas apa yang terjadi di lapangan, bukan sekadar janji. Menurutnya, setiap gerakan pasukan Rusia di sekitar Kyiv adalah “penempatan kembali dan bukan penarikan diri”, katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (30/3). Pernyataan itu menegaskan komentar yang datang dari Pentagon sebelumnya yang memperingatkan bahwa Kyiv "tetap di bawah ancaman". Rusia sendiri melalui negosiator utama Moskow dalam pembicaraan dengan Ukraina, Vladimir Medinsky, berjanji untuk “mengurangi secara drastis” operasi militer di sekitar Kyiv. Hanya saja Rusia tidak menyebutnya sebagai gencatan senjata. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy baru saja mengatakan bahwa meskipun sinyal dari pembicaraan di Turki positif, namun hal itu tidak meredam ledakan peluru Rusia yang menghujani Ukraina. “Kami melihat sejumlah kecil pasukan sekarang yang tampaknya menjauh dari Kyiv, ini pada hari yang sama ketika Rusia mengatakan mereka mundur,” kata juru bicara Pentagon John Kirby sebelumnya. Tapi kami tidak siap untuk menyebut ini mundur atau bahkan meninggalkan lokasi. Kami berpikir bahwa apa yang mungkin mereka pikirkan adalah reposisi untuk memprioritaskan di tempat lain, katanya. “Kita semua harus bersiap untuk waspada terhadap serangan besar-besaran terhadap wilayah lain di Ukraina. Ini tidak berarti bahwa ancaman terhadap Kyiv sudah berakhir,” katanya. Rusia telah gagal dalam tujuannya untuk merebut Kiev, kata juru bicara Pentagon, tetapi “mereka masih dapat menimbulkan kebrutalan besar-besaran di negara itu termasuk di Kyiv. #Gedung Putih