India Kirim Bantuan Darurat ke Afghanistan yang Dilanda Gempa

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 24 Juni 2022 15:00 WIB
Jakarta, MI - India menerbangkan bantuan darurat dan tim teknis untuk membantu rakyat Afghanistan timur setelah gempa bumi dahsyat yang dilaporkan media pemerintah menewaskan 1.000 orang. 27 ton bantuan bantuan dalam dua penerbangan terdiri dari barang-barang penting, termasuk tenda keluarga, kantong tidur, selimut dan tikar tidur, sebuah pernyataan kementerian mengatakan pada Jumat (24/6). “India, penanggap pertama yang sebenarnya,” tweeted Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar. Kiriman bantuan akan diserahkan ke Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Afghanistan di Kabul, katanya. Tim teknis telah dikerahkan ke kedutaan besarnya di ibu kota Afghanistan untuk mengkoordinasikan pengiriman bantuan kemanusiaan, kata pernyataan itu. Kedutaan itu kosong sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus. "Seperti biasa, India berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan, dengan siapa kami berbagi ikatan berabad-abad, dan tetap berkomitmen kuat untuk memberikan bantuan segera bagi rakyat Afghanistan," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Arab News pada Jumat (24/6). Penduduk di distrik yang paling terpukul tampaknya berusaha untuk bertahan hidup setelah gempa, dengan pemerintah yang dipimpin Taliban dan komunitas bantuan internasional berjuang untuk membawa bantuan. India tidak memiliki kehadiran diplomatik di Kabul setelah mengevakuasi stafnya menjelang penarikan AS dari Afghanistan tahun lalu. Tetapi sejak itu telah mengirim 20.000 ton gandum, 13 ton obat-obatan, 500.000 dosis vaksin COVID-19, dan pakaian musim dingin ke Afghanistan untuk membantu mengatasi kekurangan di sana, menurut Kementerian Luar Negeri. Para pejabat India mengadakan pembicaraan dengan Taliban di Afghanistan untuk pertama kalinya awal bulan ini untuk membahas distribusi bantuan kemanusiaan. Utusan India sebelumnya telah bertemu dengan perwakilan Taliban di Doha, ibu kota Qatar, di mana mereka memiliki kantor. India mengatakan akan mengikuti jejak PBB dalam memutuskan apakah akan mengakui pemerintah Taliban.