Ukraina Larang Perayaan Hari Kemerdekaan, Serangan Rusia Kian Gencar

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 24 Agustus 2022 14:45 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah Ukraina melarang perayaan hari kemerdekaan Ukraina dari pemerintahan Uni Soviet akibat meningkatnya ancaman serangan Rusia dalam perang yang telah menewaskan hampir 5.600 warga sipil termasuk banyak diantaranya anak-anak. Rusia kemarin menembakkan roket ke beberapa kota bagian utara dan barat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Wilayah itu sudah dikusai oleh pasukan Rusia tak lama setelah mereka menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Serangan artileri dan tembakan roket di dekat kompleks reaktor nuklir Zaporizhzhia, di tepi selatan Sungai Dnipro, menyebabkan seruan agar daerah itu didemiliterisasi. Warga Ukraina yang tinggal di dekat PLTN itu menyuarakan kekhawatiran bahwa peluru bisa mengenai salah satu dari enam reaktor dengan konsekuensi yang berpotensi menimbulkan bencana. "Tentu saja, kami khawatir ... kondisinya seperti duduk di atas tong mesiu," kata Alexander Lifirenko seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (23/8). Lifirenko merupakan seorang penduduk kota terdekat Enerhodar yang sekarang berada di bawah kendali pasukan pro-Moskow. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa Moskow akan mengalami "sesuatu yang sangat buruk" menjelang peringatan kemerdekaan ke-31 pada hari Rabu besok. Perayaan itu menandai setengah tahun sejak invasi Rusia. Kyiv jauh dari garis depan dan jarang terkena rudal Rusia sejak pasukan Ukraina menangkis serangan darat Rusia untuk merebut ibu kota pada bulan Maret. Akan tetapi pihak berwenang Kyiv telah melarang acara publik yang berkaitan dengan peringatan itu dari Senin hingga Kamis karena kemungkinan serangan roket baru, menurut sebuah dokumen. Wilayah lain juga membatasi pertemuan publik. Sedangkan di Kharkiv, sebuah kota timur laut yang sering menjadi sasaran tembakan artileri dan roket jarak jauh yang mematikan, Walikota Ihor Terekhov mengumumkan perpanjangan jam malam yang berlaku mulai pukul 16:00 hingga 07:00 efektif dari Selasa hingga Kamis. Di pelabuhan Mykolaiv dekat wilayah yang dikuasai Rusia di selatan, Gubernur Vitaliy Kim mengatakan pihak berwenang akan meminta warga untuk bekerja dari rumah pada Selasa dan Rabu dan mendesak orang-orang untuk tidak berkumpul dalam kelompok besar. Dalam pidato malam, Zelenskyy menyerukan Eropa memperberat sanksi pada Rusia. Eropa kini bersiap untuk kekurangan energi setelah Moskow mengumumkan penghentian selama tiga hari aliran gas ke benua itu sebagai pembalasan nyata terhadap sanksi Uni Eropa. Akan tetapi Rusia membantahnya kalau penghentian aliran gas itu berkaitan dengan sanksi. "Satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak nyawa yang dapat diambil Rusia sebelum reaksi dari komunitas internasional menjadi benar-benar nyata bagi mereka yang bertanggung jawab," kata Zelenskyy dalam pidato video Senin malam.