Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Bertambah Jadi 109 Orang, Mayoritas Anak-anak

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 1 Mei 2023 19:39 WIB
Jakarta, MI - Jumlah korban tewas sekte sesat di Kenya, yang percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka melaparkan diri sampai mati telah meningkat menjadi 109 orang. Adapun kebanyakan korban tewas sekte sesat itu adalah anak-anak. Dilansir dari Anadolu, Kepolisian Kota Kilifi di Kenya pada Kamis (27/4) menemukan 11 mayat lagi dari kuburan massal, menjadikan jumlah kematian akibat kelaparan menjadi 109 orang. Sisa-sisa yang digali dari tanah milik pemimpin sekte sesat, yakni Paul Mackenzie dikatakan sebagai pengikutnya, menurut polisi. Sebuah laporan polisi yang dirilis ke pers menyatakan bahwa dari 11 mayat yang ditemukan di 10 kuburan, enam orang dewasa dan lima anak-anak. Berbicara kepada pers, Hassan Musa, manajer Palang Merah Kenya wilayah Pantai, menyatakan bahwa anggota keluarga telah melaporkan orang-orang yang hilang tersebut ke Pusat Informasi Publik, Pelacakan, dan Dukungan. Selama sepekan terakhir, Kenya bergulat dengan penemuan sekte kelaparan yang terlibat dalam pembunuhan massal anggotanya. Sekte sesat tersebut, yang dipimpin oleh pendeta Paul Mackenzie, sejauh ini telah merenggut nyawa 109 orang yang jenazahnya ditemukan di kuburan massal di tanah miliknya. Menanggapi penemuan mengerikan ini, pemerintah telah mengumumkan jam malam selama 30 hari di daerah yang terkena dampak dan melarang akses media ke situs penggalian.