Arab Saudi Eksekusi Mati 2 Tentara Atas Tuduhan Pengkhianatan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 September 2023 20:56 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Pertahanan Kerajaan Arab Saudi (KSA) mengeksekusi dua personel militer yang dituduh melakukan pengkhianatan. Dilansir dari WION, Jumat (15/9), kedua perwira militer tersebut, seorang pilot dan seorang sersan mayor, telah ditahan sejak tahun 2017 dan dijatuhi hukuman mati atas tuduhan pengkhianatan dan tidak melindungi kepentingan nasional dan kehormatan militer. Laporan lembaga negara tersebut tidak merinci apa yang diduga dilakukan keduanya, selain menuduh mereka telah “melakukan sejumlah kejahatan militer besar” selama perang. Terakhir kali tentara dieksekusi di negara Asia Barat itu adalah pada April 2021, ketika tiga orang dihukum mati. Khususnya, kerajaan ini telah terlibat di Yaman di mana mereka memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran sejak tahun 2015. Meskipun sebagian besar pertempuran telah berhenti, Riyadh tidak dapat sepenuhnya memisahkan diri dari konflik tersebut, yang telah menyebabkan kematian puluhan orang. Pada hari yang sama dengan eksekusi tersebut, kerajaan tersebut mengatakan pihaknya menjadi tuan rumah bagi delegasi pemberontak Houthi Yaman untuk melakukan pembicaraan guna mengakhiri perang yang telah berlangsung lama dan berlarut-larut. Konflik dimulai pada bulan September 2014 ketika Houthi menyerbu ibu kota Sanaa, memaksa Arab Saudi melancarkan serangan mereka pada bulan Maret berikutnya. Kerajaan dan peningkatan jumlah eksekusi Kerajaan ini terkenal karena sikapnya yang keras dalam menangani tuduhan kejahatan, pengkhianatan dan terorisme. Terlepas dari upaya Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menunjukkan sisi liberal Arab Saudi kepada dunia, catatan hukuman mati di kerajaan tersebut memberikan gambaran yang berbeda. Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2015, lebih dari 1.000 hukuman mati telah diterapkan di bawah rezimnya. Hukuman mati diperbolehkan di Arab Saudi untuk kejahatan seperti pemerkosaan, pembunuhan, penghasutan, sihir dan perdagangan narkoba. Tahun lalu di bulan Maret, Saudi mengundang perhatian internasional setelah mereka mengeksekusi 81 orang dalam satu hari karena ‘berbagai kejahatan keji’, termasuk terorisme. Menurut Amnesty International, sejak awal tahun, total 100 orang telah dieksekusi di negara tersebut. Akibatnya, Arab Saudi menduduki peringkat kelima di dunia dalam hal jumlah eksekusi tertinggi. Empat negara lainnya adalah Tiongkok, Iran, Mesir, dan Irak.