Bom Bunuh Diri di 2 Masjid di Pakistan Tewaskan 57 Orang
![Rekha Anstarida](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/mwzXBSXpYZm08eTVSkaSYuJDBjoO6tc6sNRQ1sSE.jpg )
Rekha Anstarida
Diperbarui
30 September 2023 23:58 WIB
![Bom Bunuh Diri di 2 Masjid di Pakistan Tewaskan 57 Orang](https://monitorindonesia.com/2023/09/serangan-bom-bunuh-diri-di-pakistan.jpg)
Jakarta, MI - Bom bunuh diri yang menyasar dua masjid di Pakistan tepat pada hari Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat (29/9), menewaskan sedikitnya 57 orang dan melukai puluhan lainnya.
Dilansir dari Wionews, Sabtu (30/9), ledakan pertama terjadi di sebuah masjid di kota Mastung di provinsi Balochistan di barat daya negara itu, menewaskan sedikitnya 52 orang. Serangan kedua terjadi di sebuah masjid di wilayah Khyber Pakhtunkhwa yang menewaskan lima orang.
Serangan Khyber Pakhtunkhwa mengakibatkan runtuhnya masjid dan diyakini 30 hingga 40 orang masih terjebak di bawah reruntuhan.
“Pembom meledakkan dirinya di dekat kendaraan polisi di dekat Masjid Madina, tempat orang-orang berkumpul untuk melakukan prosesi,” kata pejabat senior polisi Munir Ahmed ketika berbicara tentang ledakan di Balochistan.
Serangan di Khyber Pakhtunkhwa melibatkan dua ledakan. Satu kejadian terjadi di gerbang masjid dan satu lagi terjadi di dalam kompleks masjid.
“Untungnya ada satu ledakan yang terjadi di pintu gerbang sehingga jamaah bisa keluar dari masjid; sehingga jumlah korbannya sedikit,” kata wakil komisaris distrik Hangu, Fazal Akbar, seperti dikutip Reuters.
Saksi mata di lokasi pemboman Balochistan mengatakan bahwa mereka yang tewas termasuk anak-anak kecil. Banyak orang di lokasi tersebut bersiap untuk mengikuti prosesi memperingati Maulid Nabi Muhammad.
Seorang petugas polisi termasuk di antara korban tewas.
Masjid tersebut milik sekte Islam Barelvi yang dianggap lebih moderat dibandingkan sekte garis keras seperti Salafisme.
Beberapa sekte garis keras menganggap pemujaan terhadap Nabi Muhammad sebagai bid'ah.
Serangan tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin politik Pakistan. Perdana Menteri sementara Anwar ul Haq Kakar, yang berada di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah, menyerukan dukungan penuh bagi para korban ledakan.
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang bertanggung jawab atas beberapa serangan paling berdarah di Pakistan, membantah bahwa merekalah yang melakukan serangan teror pada hari Jumat.
Kelompok ini juga membantah terlibat dalam pemboman masjid polisi Peshawar yang menewaskan 100 orang pada bulan Januari tahun ini. Namun, faksi dari kelompok payung kemudian mengklaim serangan tersebut.
Pada bulan Juli tahun ini, kelompok militan ISIS telah menerima tanggung jawab atas bom bunuh diri di Khyber Pakhtunkhwa yang mengakibatkan kematian lebih dari 40 orang.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Global
![Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif [Foto: Anadolu]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/pm-pakistan.webp)
Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas, Pakistan Tetapkan 20 Mei Hari Berkabung
20 Mei 2024 16:42 WIB
Global
![8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan 8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan](https://monitorindonesia.com/2023/08/8-orang-terjebak-di-kereta-gantung-di-pakistan.webp)
8 Orang yang Terjebak di Kereta Gantung Pakistan Berhasil Diselamatkan
23 Agustus 2023 07:06 WIB
Berita Utama
![87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama 87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama](https://monitorindonesia.com/2023/08/Kerusuhan-di-Pakistan.jpg)
87 Rumah dan 19 Gereja Rusak Akibat Kerusuhan Dugaan Penistaan Agama
19 Agustus 2023 03:21 WIB