Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah Jadi 2.329 Orang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Oktober 2023 15:43 WIB
Jakarta, MI - Serangan Israel di Jalur Gaza sejak Sabtu (7/10) lalu telah menewaskan sedikitnya 2.329 orang. Dilansir dari Dhakatribune, Minggu (15/10), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sebanyak 9.042 orang lainya terluka. Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan tempat penampungan mereka di Gaza “tidak aman lagi”, dan menyebutnya “belum pernah terjadi sebelumnya” karena mereka memperingatkan akan kehabisan air bagi penduduk daerah kantong yang terkepung. “Perang punya aturan. Warga sipil, rumah sakit, sekolah, klinik, dan gedung PBB tidak bisa menjadi sasaran,” kata UNWRA dalam sebuah pernyataan. Kepala bantuan PBB Martin Griffiths, dalam pernyataan terbarunya mengenai konflik tersebut, merefleksikan “minggu yang mengerikan” di mana “kemanusiaan sedang gagal”. “Saya khawatir hal terburuk akan terjadi,” katanya, seraya menambahkan bahwa di Gaza, “tidak ada listrik, tidak ada air dan bahan bakar, persediaan makanan semakin menipis, rumah sakit menyediakan obat-obatan, dan kamar mayat penuh sesak.” Para pejabat kesehatan Gaza menuntut segera dibukanya koridor-koridor untuk mengevakuasi korban luka ke luar negeri karena situasi “bencana” di wilayah kantong yang terkepung. Sementara itu, Israel pada Minggu menekankan persiapan serangan darat di Gaza, setelah memberi warga Palestina lebih banyak waktu untuk melarikan diri dari wilayah utara yang telah mereka janjikan sebagai sasaran serangan tersebut sebagai respons terhadap serangan paling mematikan dalam sejarahnya. Israel telah memperingatkan sekitar 1,1 juta warga Gaza yang tinggal di utara wilayah Palestina untuk melarikan diri ke selatan menjelang serangan darat yang menurut militer akan dipusatkan di Kota Gaza, basis kepemimpinan kelompok pejuang Hamas. #2.329 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel