Lebih dari 8.000 Orang Tewas Akibat Pemboman Israel di Jalur Gaza

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 30 Oktober 2023 06:28 WIB
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas di Gaza. [Foto: AFP]
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 8.000 orang tewas di Gaza. [Foto: AFP]

Jakarta, MI - Jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza akibat pemboman Israel sejak perang dengan Hamas dimulai pada 7 Oktober, telah meningkat menjadi setidaknya 8.005 orang.

Dilansir dari EFE, Senin (30/10), Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan pada konferensi pers bahwa sedikitnya 3.342 anak-anak, 2.062 wanita dan 460 orang lanjut usia termasuk di antara korban tewas.

Dia menambahkan bahwa sejak awal perang, setidaknya 25 ambulans telah dihancurkan di Jalur Gaza, yang secara de facto dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas, dan 57 institusi kesehatan telah menjadi sasaran.

Al-Qudra kembali menyerukan bantuan kemanusiaan untuk memasuki wilayah kantong tersebut melalui penyeberangan Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melaporkan pada hari Minggu (29/10), bahwa ribuan orang masuk ke gudang dan pusat distribusi organisasi tersebut di Gaza tengah dan selatan dan menjarah perbekalan.

Badan PBB yang menangani penerimaan dan penyimpanan bantuan yang masuk ke wilayah kantong Palestina dalam seminggu terakhir melalui Rafah – sekitar 80 truk yang membawa bantuan – mengatakan bahwa pada hari Sabtu (28/10), tidak ada konvoi yang bisa masuk karena terputusnya telekomunikasi di Gaza.

Pada hari kedua puluh tiga perang, Tentara Israel mengirim lebih banyak pasukan ke Gaza pada hari Minggu untuk melanjutkan perluasan aktivitas darat di daerah kantong tersebut, yang dimulai pada hari Jumat dengan pengerahan tank.

Israel dan Hamas terlibat perang sejak 7 Oktober, setelah Hamas menyerang wilayah Israel dan menyebabkan 1.400 orang tewas, sekitar 5.400 orang terluka dan 230 sandera disandera ke Gaza.