PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza: Tidak akan Terjadi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 31 Oktober 2023 09:04 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu [Foto: AFP]
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu [Foto: AFP]

Jakarta, MI - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang di Gaza tidak akan terjadi.

Menurutnya, gencatan senjata sama seperti menyerah kepada Hamas.

Netanyahu juga mengatakan pada konferensi pers bahwa negara-negara lain harus memberikan lebih banyak bantuan dalam perjuangan untuk membebaskan lebih dari 230 sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober.

Pemimpin Israel itu mengatakan komunitas internasional harus menuntut tawanan "dibebaskan segera, tanpa syarat".

Dia mengatakan di antara para tawanan adalah 33 anak -anak dan Hamas "meneror mereka, membuat mereka sebagai sandera".

"Sama seperti Amerika Serikat tidak akan menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor atau setelah serangan teroris 9/11, Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan 7 Oktober," katanya pada konferensi pers seperti dikutip dari AFP, Selasa (31/10).

"Panggilan untuk gencatan senjata adalah seruan bagi Israel untuk menyerah kepada Hamas, untuk menyerah pada terorisme, untuk menyerah pada barbarisme. Ini tidak akan terjadi," imbuhnya.

Ia bersumpah bahwa Israel akan berjuang sampai pertempuran ini dimenangkan. Netanyahu juga mengatakan pasukan Israel sedang berusaha keras untuk "mencegah korban sipil" di Gaza.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola oleh Hamas mengatakan bahwa setidaknya 8.306 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam serangan udara dan artileri Israel sejak perang pecah pada 7 Oktober setelah serangan mematikan Hamas di selatan Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.