Istana Buckingham Umumkan Raja Charles III Sakit Kanker

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Februari 2024 08:03 WIB
Raja Charles III dan istrinya, Ratu Camilla [Foto: Ist]
Raja Charles III dan istrinya, Ratu Camilla [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Istana Buckingham mengumumkan Raja Charles III dari Inggris telah didiagnosis menderita kanker, dan akan mundur dari tugas publik sementara ia menjalani perawatan.

Kabar terbaru ini muncul setelah Charles, 75 tahun, datang ke rumah sakit (RS) London untuk menjalani prosedur perbaikan pembesaran prostat bulan lalu.

Istana dalam sebuah pernyataan mengatakan, tes telah dilakukan dan mengungkapkan suatu bentuk kanker.

Sumber kerajaan mengatakan, bahwa bentuk kanker yang terdeteksi bukanlah kanker prostat, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” kata pihak istana, dikutip Selasa (6/2).

“Sepanjang periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan negara dan dokumen resmi seperti biasa,” tambahnya.

Raja menghabiskan tiga malam di Klinik London, sebuah rumah sakit swasta dekat Regent’s Park, untuk menjalani prosedur baru-baru ini dan sebelumnya dikatakan baik-baik saja, setelah menjalankan tugasnya.

Dia terlihat untuk pertama kalinya sejak perawatannya pada Minggu (4/2), tampil dengan semangat yang baik, saat dia melambaikan tangan kepada publik dalam perjalanan ke kebaktian gereja Minggu pagi di Sandringham, Norfolk. Istrinya, Ratu Camilla, menemaninya.

Sumber kerajaan menambahkan, bahwa Raja kembali dari Sandringham pada Senin (5/2) pagi untuk memulai perawatan rawat jalan di London.

“Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini,” kata pernyataan Istana Buckingham.

“Dia tetap bersikap positif terhadap perlakuan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik secepat mungkin,” lanjutnya.

“Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker,” ungkap istana.