Bikin Karikatur soal Kelaparan di Gaza, Media di Prancis Dikecam

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 16 Maret 2024 14:35 WIB
Karikatur yang dirilis Liberation terkait warga Palestina saat Bulan Ramadan. (Fotoo: Media Sosial X @libe)
Karikatur yang dirilis Liberation terkait warga Palestina saat Bulan Ramadan. (Fotoo: Media Sosial X @libe)

Jakarta, MI - Surat kabar harian asal Prancis, Liberation mendapat kecaman dari warga net bebagai belahan dunia usai menerbitkan sebuah karikatur yang membuat ilustrasi rasis mengenai kondisi warga Palestina yang kelaparan di jalur Gaza untuk mencari makanan.

Karikatur tersebut dibagikan pada akun sosial media X @libé dan Instagram @liberationfr, dengan judul "Ramadan di Gaza", pada Senin (11/3/2024). 

Karikatur Liberation itu menggambarkan seorang wanita Palestina duduk di samping anaknya dengan kondisi mulutnya yang tampak kelaparan, dan seorang pria yang marah, sambil mengeluarkan air liur, lalu mengejar tikus dengan tulang di mulutnya.

Laki-laki ini mencoba mengambil tulang dari mulut tikus, namun perempuan tersebut menyuruh laki-laki tersebut tidak melakukannya sebelum matahari terbenam, yang berarti waktu azan Maghrib yang ditandai dengan waktu dimulainya buka puasa.

Dilansir dari Parstoday, pada Sabtu (16/3/2024), editor Liberation adalah Dov Alfon, seorang yang pernah bekerja untuk unit intelijen militer rezim Zionis. Sedangkan surat kabar tersebut dimiliki oleh miliarder Perancis-Israel, Patrick Drahi.

Sementara hujatan dari warga net terus bermunculan dari berbagi penjuru dunia membanjiri postingan karikatur yang diunggah akun Instagram @liberationfr.

"Gambar ini tidak mengatakan apa-apa, itu hanya menghina. Aku tidak bisa menyelamatkan itu. Maaf Libe, saya menghargai Anda, saya sudah lama menjadi pembaca setia tetapi bagi saya itu tidak mungkin lagi, saya berhenti berlangganan," tulis akun @louise.bihan.

"Saya orang Kristen dan saya mengecam tindakan konyol dan tidak manusiawi ini! Ini tidak artistikartistik dan tidak lucu sama sekali, itu disalahgunakan wsh!!! Yesus menangis untuk orang-orang Palestina," tulis pemilik akun @jamcharl.

Lebih lanjut, akun lainnya atas nama @akouri_youssef juga megecam karikatur tersebut. "Karikatur ini tragis. Dia akan menjadi lebih kuat lagi jika dia menjelaskan mereka yang bertanggung jawab atas bar-baritas ini. Tetapi pembebasan tidak memiliki keberanian itu," tulisnya dalam postingan tersebut.