Turki Bela Palestina sampai Mereka Punya Negara Sendiri

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 13 Mei 2024 17:18 WIB
Warga Palestina mengungsi setelah Israel menggempur Masjid Sousi di Kota Gaza, 9 Oktober 2023 (Foto: Ist)
Warga Palestina mengungsi setelah Israel menggempur Masjid Sousi di Kota Gaza, 9 Oktober 2023 (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam aksi kampanye di media sosial yang dilakukan oleh Israel. Erdogan bersumpah akan membela hak-hak warga Palestina.

Menanggapi pesan media sosial baru-baru ini yang diposting oleh menteri luar negeri Israel, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu menegaskan kembali kecaman tegas Turki atas tindakan Israel terhadap rakyat Palestina.

“Presiden Erdogan tetap teguh dalam mengutuk kejahatan yang tidak dapat dimaafkan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina,” Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataan resminya, dikutip Anadolu, Senin (13/5/2024),

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa Turki tetap berkomitmen untuk mengakhiri “pembantaian” Israel dan secara aktif melakukan langkah-langkah untuk mengisolasi secara internasional negara Israel.

“Inilah sebabnya mengapa beberapa politisi Israel tanpa dasar menargetkan Turki dan Presiden Erdogan dengan cara yang paling kurang ajar,” tambahnya.

Menurut kementerian tersebut, tindakan Israel menimbulkan ancaman tidak hanya bagi warga Palestina tetapi juga bagi warga Israel sendiri. Pernyataan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya menyoroti kebijakan rasis dan tidak adil, yang diterapkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

“Turki akan membela keadilan bagi rakyat Palestina sampai mereka mempunyai negara sendiri, di negara mereka sendiri,” tegasnya.

Ankara mengkritik kebijakan agresif Tel Aviv, dengan beberapa politisi Israel mengarahkan serangan tak berdasar terhadap Turki dan Presiden Erdogan.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz sempat melontarkan tuduhan fitnah dengan menyampaikan ucapan Presiden Erdogan mengenai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Katz bahkan menyebut Erdogan penghasut dan pembohong.