Ini Alasan Israel Serang Sekolah di Gaza-Kecaman Dunia

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Agustus 2024 4 jam yang lalu
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung orang-orang terlantar, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024.
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung orang-orang terlantar, di Kota Gaza, 10 Agustus 2024.

Jakarta, MI - Serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza menewaskan sekitar 100 warga Palestina pada Sabtu pagi. 

Hamas, yang melaporkan jumlah korban tersebut sempat dibantah oleh militer Israel.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan serangan udara itu menargetkan militan yang beroperasi dari pusat komando yang terletak di dalam sekolah Al-Taba'een, menurut sebuah postingan di Telegram.

Sekitar 20 “militan Hamas dan Jihad Islam, termasuk komandan senior,” menggunakan kompleks tersebut “untuk melakukan serangan teroris,” kata juru bicara IDF Nadav Shoshani di situs media sosial X.

Perkiraan jumlah korban dari Hamas “tidak sejalan dengan informasi yang dimiliki IDF,” tambah Shoshani.

Aksi Israel mendapat tentangan keras dunia.

“Mengerikan melihat gambar-gambar dari sekolah penampungan di Gaza,” Josep Borrell, diplomat utama Uni Eropa, mengatakan pada X. 

“Setidaknya 10 sekolah menjadi sasaran dalam beberapa minggu terakhir. Tidak ada pembenaran atas pembantaian ini.”

Kementerian luar negeri Qatar, yang bersama dengan AS dan Mesir berupaya untuk melancarkan putaran baru perundingan gencatan senjata, menyebut pemboman tersebut sebagai “kejahatan brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya.” 

Turki mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu “berniat menyabotase perundingan gencatan senjata permanen.”

Sekolah yang dibom Israel terletak berdekatan dengan masjid di Daraj Tuffah, yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi warga Gaza, kata IDF. Pemerintah setempat di Gaza mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak yang berlindung di sekolah.