China Balas Dendam, Naikkan Tarif Impor untuk AS jadi 125 Persen


Jakarta, MI - Ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia kembali memuncak. China menaikkan tarif impor terhadap produk asal Amerika Serikat (AS) menjadi 125 persen, meningkat tajam dari sebelumnya 84 persen.
Naiknya tarif ini merupakan balasan langsung terhadap kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Washington. Sebelumnya, AS telah mengenakan tarif hingga total 145 persen terhadap barang-barang impor asal China. Sebagai catatan, di awal tahun 2025, AS lebih dulu memberlakukan tarif dasar sebesar 20 persen.
Dilansir dari BBC, Jumat (11/4/2025), pemerintah China menyebut kebijakan tarif AS sebagai tindakan sepihak yang tidak hanya melanggar aturan perdagangan internasional, tapi juga bertentangan dengan logika ekonomi dan prinsip dasar keadilan.
"Tarif yang sangat tinggi yang diberlakukan oleh AS secara serius melanggar peraturan perdagangan internasional dan hukum ekonomi dasar dan akal sehat dan merupakan intimidasi dan paksaan sepihak," tutur pemerintah China dalam pernyataannya.
Perang tarif antara AS dan China ini memicu gejolak keuangan. Baik bursa saham, nilai tukar dolar AS, maupun Treasury AS mengalami pelemahan.
"Pemain utama perdagangan global tidak tahu apa endgamenya," ujar Kepala Ekuitas Eropa OFI Invest Olivier Baduel.
"Kita mengalami hilangnya visibilitas dan kita masih dalam fase ketidakpastian," pungkasnya.
Topik:
tarif-impor perang-dagang china amerika-serikatBerita Terkait

Rosan Sebut Dua Raksasa China Lirik Investasi Proyek Giant Sea Wall
10 September 2025 09:50 WIB

Airlangga Tawarkan Proyek Giant Sea Wall Rp1.750 Triliun ke China hingga Eropa
5 September 2025 16:37 WIB