Bupati Kuansing Sempat Menghilang Saat OTT

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 19 Oktober 2021 21:31 WIB
Monitorindonesia.com -Bupati Kuansing Andi Putra sempat menghilang saat dicari tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini terungkap lewat pemaparan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar yang membeberkan kronologis operasi tangkap tangan (OTT) yang terjadi pada 18 Oktober 2021. Kata Lili, saat Bupati sempat menghilang, pihaknya mendapat laporan Andi akan menerima sejumlah uang terkait perizinan hak guna usaha perkebunan sawit. "KPK mendapatkan informasi SDR (General Manager PT Adimulia Agrolestari Sudarso) dan PN (Senior Manager PT Adimulia Agrolestari Paino) diduga telah membawa uang untuk diserahkan kepada AP (Andi Putra)," ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021). Sudarso dan Paino saat itu sudah mau masuk ke rumah Andi. Tim penyelidik langsung mencoba menyambangi rumah Andi untuk memeriksa hal tersebut. Setelah 15 menit menunggu Sudarso dan Paino keluar dari rumah Andi. Lembaga Antikorupsi langsung melakukan penangkapan saat itu juga. Dalam kesempatan itu, KPK juga menangkap dua orang supir PT Adimulia Agrolestari. Keempat orang itu dimintai keterangan terkait kedatangannya ke rumah Andi. Setelah yakin kedatangan mereka semua untuk menyerahkan uang, KPK mencoba masuk ke rumah Andi. Namun, Andi tidak ada di rumahnya saat tim penyelidik masuk. "Diperoleh informasi AP berada Pekanbaru," ujar Lili. Lokasi yang ada di Pekanbaru itu merupakan rumah pribadi Andi. KPK langsung bergerak ke Pekanbaru usai mendapatkan lokasinya. "Namun, AP tidak berada di tempat sehingga tim KPK meminta pihak keluarga AP untuk menghubungi AP agar kooperatif datang menemui tim KPK yang berada di Polda Riau," tutur Lili. Andi langsung menyambangi KPK di Polda Riau pada pukul 22.45 WIB. Setelah itu, KPK melakukan interogasi.

Topik:

OTT Bupati Kuansing