Kisah Megawati, Sepeda dan Jenderal Hoegeng

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 7 November 2021 23:42 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Megawati Soekarnoputri membagikan pengalamannya ketika bersua Kapolri Jenderal Hoegeng. Pengalaman ini yang membuat Mega mengamini kabar yang menyebut Hoegeng merupakan Kapolri sederhana yang jujur. Megawati membagikan kisah ini ketika memberi sambutan dalam peluncuran buku berjudul “Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan” yang disiarkan secara daring, pada Minggu (7/11/2021). Menurut Presiden RI ke-5 ini, Hoegeng merupakan figur polisi ideal karena berdedikasi pada tugas dan merakyat. “He is the best,” kata Mega. “He is the real Polri. Orangnya sangat merakyat,” lanjutnya. Mega mengisahkan pengalamannya ketika berpapasan dengan Hoegeng. Ketika itu, Mega hendak menuju kampus Fakultas Psikologi UI dan melihat Hoegeng mengendarai sepeda ketika keluar dari rumah dinas di Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru. Sontak Mega menegurnya, “Oom masak Kapolri naik sepeda?”. “Biar saja sekalian olah raga,” kata Hoegeng menimpali pertanyaan Mega. Sebagai anak Presiden Sukarno yang tinggal di istana, Mega mengaku familiar dengan Hoegeng. Menurut dia, sikap sederhana Hoegeng itu merupakan wujud dedikasinya sebagai pengayom masyarakat. Hoegeng bersepeda sambil melihat situasi. Hal ini patut ditiru oleh polisi maupun pejabat sekarang ini, turun langsung dan hadir di tengah masyarakat. “Bukan hanya tugas rutin belaka, bukan hanya karena ingin naik pangkat belaka,” kata dia. Jenderal Hoegeng merupakan Kapolri ke-5 kelahiran 14 Oktober 1921. Banyak kalanhan mengakui kiprah Hoegeng, tak terkecuali Presiden Gusdur yang terkenal dengan guyonnya terkait polisi. Gusdur sering memberi anekdot hanya tiga polisi bersih yaitu, Hoegeng, patung polisi dan polisi tidur. Hal ini menunjukkan Gusdur memberi hormat kepada Hoegeng yang dikenal tidak bisa diintervensi. Sikap ini yang konon membuat Hoegeng memilih pensiun dini dan menghabiskan masa tuanya sebagai musisi. #Megawati