Penyelundup Narkoba Jaringan Internasional Pakai Modus Baru, Ship to Ship

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 26 Maret 2022 15:25 WIB
Monitorindonesia.com - Penyelundupan narkoba jaringan internasional gunakan modus baru dengan pola ship to ship. Kriminolog dari Universitas Padjajaran, Bandung Yesmil Anwar meminta penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperketat pengawasan di jalur laut. Menurutnya, jaringan narkoba internasional kerap memakai modus baru untuk mengelabui petugas. Bandar narkoba selalu mencari lokasi baru yang minim pengawasan. "Yang menjadi tantangan signifikan bagi penegak hukum bahwa penyelundup narkotika bisa melakukan apa saja dan menggunakan cara apa saja," kata Yesmil, Sabtu (26/3/2022). Yesmil pun mengapresiasi keberhasilan Polri mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu 1,196 ton di perairan Pangandaran, Jawa Barat. Diketahui, para pelaku melakukan pengiriman narkotika dengan modus ship to ship (kapal ke kapal) di tengah laut. Yesmil juga menegaskan bahwa bandar narkoba jaringan internasional juga sering melibatkan warga lokal. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan internasional memiliki persiapan dan pelaksanaan yang detail. "Warga lokal dilibatkan sebab mereka lebih mengetahui soal jalur-jalur tikus. Sehingga, distribusi narkoba akan lebih mudah," jelas Yesmil. Pangandaran menurut dia, menjadi lokasi penyelundupan. Salah satu alasannya karena melalui Pangandaran itu banyak jalur yang bisa diakses menuju daerah lain. Selain itu, Pantai Madasari ini adalah bagian dari kawasan wisata besar. "Misalnya dari Sukabumi, Banten bisa menyusuri pantai sampai ke Pangandaran. Kalau naik bisa ke ke Garut dan Subang. Banyak rutenya. Jadi jika diselundupkan bisa lebih mudah dibagikan. Dan jalur-jalur ini yang tahu hanya warga lokal." tutupnya. (Aswan)