Keliru Identifikasi Pengeroyok Ade Armando, Kompolnas Minta Polisi Jangan Tergesa-gesa

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 15 April 2022 23:03 WIB
Jakarta, MI - Pihak Kepolisian melakukan kekeliruan dalam mengidentifikasi seorang terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial, Ade Armando pada aksi unjuk rasa 11 April 2022 lalu. Diketahui, melalui Face Recognition polisi menduga seseorang bernama Abdul Manaf sebagai pelaku pengeroyok Ade Armando. Menanggapi hal itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti, meminta agar pihak kepolisian tak tergesa-gesa dalam melakukan pengusutan kasus tersebut. "Saya berharap ditingkatkannya kecermatan penyidik. Tidak perlu tergesah-gesa mengumumkan pelaku ke publik. Cek dan kroscek dulu," ujar Poengky kepada wartawan, Jum'at (15/4). Melihat kejadian seperti ini, Poengky berharap polisi dapat meningkatkan kecermatan dalam melakukan penyidikan sebuah kasus. Tak hanya itu, Poengki juga menyoroti penyebaran hasil face recognition terhadap terduga pengeroyokan Ade Armando di media sosial. Terlebih, hasil analisis tersebut justru salah orang. Bahkan, ia juga mendorong polisi menyelidiki pelaku penyebaran hasil face recognition tersebut. "Saya tidak tahu, data di medsos itu data dari mana. Polisi perlu juga menyelidiki siapa yang mengunggah di medsos," katanya. Namun demikian, Poengky mengapresiasi Polri yang berani mengakui kesalahan terhadap hasil face recognition tersebut. "Yang penting sudah ada koreksi dari Kepolisian sudah cukup," tambahnya. Polisi sebelumnya menyebut Abdul Manaf merupakan satu di antara enam pelaku pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ade Armando. Namun belakangan diralat, Abdul Manaf bukanlah pelaku. "Setelah kita lakukan pencocokan pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4) malam. (La Aswan)

Topik:

Kompolnas