Penjelasan Polisi Soal Tewasnya Dua Bobotoh saat Nonton Laga Persib vs Persebaya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Juni 2022 14:12 WIB
Jakarta, MI - Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung menyebut banyak penonton ingin buru-buru masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tetapi melupakan keselamatan. Pada Jumat (17/6), Stadion GBLA menggelar pertandingan kedua Grup C turnamen Piala Presiden 2022 yang mempertemukan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya. Alih-alih penyelenggaraan pertandingan itu berjalan mulus, dua bobotoh atau suporter Persib: Ahmad Solihin asal Cibaduyut, Kota Bandung dan Sopiana Yusuf berasal dari Bogor meninggal dunia. Kepolisian mengatakan kedua korban meninggal karena aksi berdesakan saat hendak masuk ke area tribune. "Dugaan sementara korban (meninggal) akibat berdesakan," kata Kapolrestabes Kombes Aswin Sipayung, Sabtu (18/6). Aswin menuturkan insiden tewasnya dua bobotoh berawal dari saling berdesaknya antara kedua Bobotoh dengan penonton lain di depan pintu penyobekan karcis. Lebih lanjut Aswin mengatakan, para penonton sudah diminta menunjukkan tiket baik dari layar tangkap via telepon pintar maupun tiket fisik. "Jadi, dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan batas antreannya juga ada," ujar Aswin. "Kebanyakan dari penonton ingin buru-buru masuk, tapi melupakan keselamatan," ucap Aswin menambahkan. Posisi kedua korban, menurut polisi, berada dalam kerumunan antre masuk ke stadion. Polisi juga menyebut petugas telah mengimbau mereka agar tertib mengantre. "Polisi yang jaga di situ sudah mengimbau agar antre, tertib. Yang punya tiket menunjukkan tiketnya dan yang tidak punya agar mundur. Itu selalu disampaikan oleh petugas," tutur Aswin. Namun diduga karena tidak sabar, akhirnya ribuan bobotoh menyerbu masuk. Karena ukuran pintu Stadion GBLA terbatas sehingga tidak bisa semua bobotoh langsung masuk. "Korban di antara kerumunan itu, pintunya kan terbatas. Jadi tidak bisa semua langsung masuk. Tidak ada luka-luka, tidak ada benturan atau tawuran. Waktu menonton itu mereka gabung Bobotoh dan Bonek," ungkapnya. Kedua korban akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih untuk diberikan pertolongan medis. Namun nyawa korban tak terselamatkan. Sebelumnya, pihak kepolisian membenarkan tewasnya dua orang bobotoh menjelang laga panas antara Persib Bandung menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6) malam. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Topo memastikan kabar yang menyebutkan kedua orang bobotoh itu meninggal akibat terinjak-injak saat kericuhan terjadi adalah benar. "Ya benar," ucap Ibrahim kepada wartawan, Sabtu (18/6). Namun demikian, Ibrahim belum dapat mengungkapkan identitas kedua korban. Tetapi, dirinya menegaskan korban meninggal berasal dari Bogor dan Bandung. "Korban berasal dari Bogor dan Bandung," ungkapnya. Di kesempatan yang sama, Ibrahim pun menyampaikan prihatin dan duka cita mendalam atas peristiwa naas tersebut. "Kami prihatin terhadap insiden ini dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban," tuturnya. Diberitakan sebelumnya, tersiar kabar dari Viking Persib Club yang menginformasikan kematian dua orang bobotoh. Melansir akun Instagram resminya, @officialvpc, kedua bobotoh yang meninggal dunia itu bernama Sopiama Yusuf dari Viking Bogor Korwil TNT dan Ahmad Solihin dari Cibaduyut. Walaupun tidak menyebutkan secara jelas penyebab kematian keduanya, namun Viking Persib Club memastikan keduanya tewas pasca menonton sepakbola.