Setelah Terjadi Baku Tembak, Keluarga Brigadir J Mengaku Sejumlah Ponsel Keluarganya Mengalami Peretasan!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 13 Juli 2022 23:50 WIB
Jakarta, MI - Keluarga Brigadir J mengaku jika sejumlah ponsel keluarganya mengalami peretasan, setelah terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengimbau kepada keluarga Brigadir J untuk melaporkan dugaan peretasan tersebut ke pihak kepolisian di wilayah tersebut. “Kalau memang ada peretasan (dan pengepungan), tentu bisa melaporkan kepada kepolisian terdekat ya,” ucap Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/7). Ramadhan mengaku jika pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan informasi terkait peretasan. Ia meminta agar keluarga membuat laporan polisi agar tidak menjadi isu liar. “Jangan menjadikan sebuah isu tetapi kita akan melayani laporan-laporan siapapun laporan yang kita terima tentu kita akan tindaklanjuti,” kata Ramadhan. Sebelumnya, sejumlah ponsel milik keluarga Brigadir J diduga mengalami peretasan. Hal itu diungkapkan SH, ayah kandung Brigadir J. "HP kami sekeluarga di-hack, kami sekeluarga tidak bisa gunakan WhatsApp," kata SH di kediamannya. Dia mengatakan peretasan ini terjadi berangsur. Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB. Aplikasi yang sering digunakan komunikasi seperti Whatsapp dan Facebook tidak bisa dibuka. Sekedar informasi jika kasus baku tembak yang terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB. Turut melibatkan Brigadir J yang tewas akibat tembakan dari Bharada E. Adapun baku tembak itu ditengarai adanya dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Untuk saat ini kasus ini pun telah ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

Topik:

Baku tembak anak buah Ferdy Sambo Kasus Baku tembak