Melalui Rapat Koordinasi ke-2, BNPT Laporkan Implementasi RAN PE

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 September 2022 13:32 WIB
Jakarta, MI - Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengadakan rapat koordinasi ke-2 kelompok tematis Bersama beberapa CSO yang bergerak dalam isu penanggulangan terorisme di Hotel Century Park, Jln. Pintu satu Senayan RT01/RW03, Gelora Kec. Tanah Abang Kota Jakarta Pusat, Jum'at (23/9). Rapat Koordinasi kedua ini dihadiri oleh beberapa CSO . Ada sekitar 35 CSO yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam rapat koordinasi kedua kelompok kerja tematis ini, dihadiri oleh Zaim Nasution selaku direktur kerjasama regional dan multilateral BNPT, Indah Meitasari, dan Ruby Kholifah selaku ketua POKJA RAN PE. Dalam diskusi tersebut, Zaim Nasution selaku Direktur Kerjasama regional dan multilateral memaparkan bahwa, sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi pertama pada bulan mei 2022, maka dibentuklah kelompok kerja tematis ini. Ia menyampaikan bahwa, tujuan diadakannya pertemuan hari ini yaitu untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antara Organisasi Masyarakat Sipil dengan Pemerintah, serta untuk mengevaluasi kinerja RAN PE dalam mencegah dan menanggulangi terorisme. Oleh karena itu, Zaim berharap rekan-rekan CSO bisa menyampaikan beberapa rekomendasi konstruktif dan terkait apa yang harus di siapkan agar RAN PE lebih baik kedepannya. Selain itu Zaim juga menyampaikan laporan Sekber periode Januari-September 2022 RAN PE, antara lain kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh RAN PE. "Workshop Konsultasi tentang Pembentukan Pokja Tematis PUG secretariat Bersama RAN PE pada tanggal 9-10 februari 2022," jelasnya. Kemudian, Rapat Kerja pertama TIM Internal BNPT dalam ragka mendukung pelaksanaan RAN PE 2020-2024 pada tanggal 11 Februari 2022. Sementara itu, Indah Meitasari selaku pemateri dalam diskusi tersebut dalam paparannya menyampaikan urgensi keterlibatan masyarakat sipil dalam pelaksanaan RAN PE. Menurutnya bahwa, terkait urgensi bisa dilihat dari dua sudut pandang, yaitu urgensi dalam perspektif kelompok kepentingan dan urgensi dalam perspektif kebijakan. "Keterlibatan masyarakat sipil dalam pokja tematis dan forum kemitraan menjadi penting untuk kemajuan RAN PE kedepan, karena RAN PE sangat membutuhkan beberapa masukan dari organisasi-organisasi masyarakat yang menjalin kerjasama dengan RAN PE yang focus pada isu pencegahan dan penanggulangan terorisme," ungkapnya. Dalam hal ini, khusus untuk Pokja Tematis dapat menjadi alat bagi masyarakat sipil, dalam pelaksanaan RAN PE untuk melihat hal-hal yang menjadi catatan penting dalam sudut pandang OMS, yang mungkin belum diangkat oleh negara. Dan gambaran-gambaran hasil rakor dengan K/L, dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat sipil untuk memberikan kontribusi bagi pelaksanaan RAN PE. Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Ruby Kholifah sebagai ketua POKJA Tematis RAN PE. Dalam materinya, Ruby menyampaikan capaian dan apa yang menjadi tantangan kerja PVE. "Membaca konteks terbaru VE bahwa menurutnya kelompok Extremist bergeser pada platform tertutup lagi yaitu radikalisme pada game onlie, tentunya ini menjadi tantangan kita kedepan," bebernya. Dan terkait keberhasilan atau capaian PVE dibagi menjadi beberapa bidang, diantaranya yaitu Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG) yang dalam hal ini terdapat advokasi PUG melalui pembentukan RAD PE di Provinsi. Keberhasilannya yaitu, dengan diadopsinya PUG secara komprehensif dalam pergub jabar No. 40 Tahun 2022 tentang RAD PE 2022 (provinsi yang sudah ada yaitu Aceh, Sulawesi tengah, dan Jawa Timur). "Selain itu ada beberapa Provinsi menuju tahap finalisasi dan lobbying sejumlah Rapergub PE yaitu Jawa Tengah dan Banten," tutupnya.

Topik:

BNPT