Moeldoko Ancam Kerahkan TNI Bubarkan Pendukung Lukas Enembe
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
30 September 2022 10:43 WIB
![Moeldoko Ancam Kerahkan TNI Bubarkan Pendukung Lukas Enembe](https://monitorindonesia.com/2021/02/Moeldoko.jpg)
Jakarta, MI - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengancam akan mengerahkan tentara untuk menghalau warga yang berkumpul di sekitar kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe, yang berupaya menghalangi penangkapannya dalam kasus korupsi.
Ratusan orang berunjuk rasa di Jakarta dan di Jayapura dalam beberapa hari terakhir, menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan pengusutan dugaan suap dan gratifikasi, karena mereka menilai perkara tersebut bermuatan politis.
"Kalau mereka (massa yang menghalangi) dalam pengaruh Lukas Enembe, apa perlu TNI dikerahkan? Kalau diperlukan, ya, apa boleh buat?" kata Moeldoko dalam keterangan pers di Jakarta, Jum'at (30/9).
"Ini persoalan murni soal hukum, enggak ada persoalan politik. Maka siapa pun harus mempertanggungjawabkan di hadapan hukum, tidak ada pengecualian," sambung Moeldoko.
Ribuan orang sebelumnya juga berunjuk rasa di Jayapura pada 21 September, di mana 14 orang di antaranya ditangkap kepolisian karena kedapatan membawa senjata tajam.
Moeldoko mengatakan, Enembe semestinya menghormati panggilan KPK, alih-alih mengerahkan pendukungnya untuk menghalangi pemeriksaan KPK.
"Tuduhan suap dan gratifikasi terhadap Enembe terkait proyek yang bersumber dari APBD Papua bernilai Rp1 miliar sepenuhnya adalah perkara hukum dan tidak terkait kepentingan politik," pungkasnya.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Politik
![Legislator Komisi II Minta Moeldoko Tak Perlu Dorong Keppres IKN, Ini Sebabnya Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anggota-dpr-ri-dari-fraksi-pan-guspardi-gaus-foto-ist.webp)
Legislator Komisi II Minta Moeldoko Tak Perlu Dorong Keppres IKN, Ini Sebabnya
25 Juli 2024 14:20 WIB
Metropolitan
![Sepanjang Tahun 2023-2024, Puspom Temukan 17 Kasus Pemalsuan Pelat TNI Danpuspom TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, menyebutkan, pihaknya mencatat sedikitnya 17 kasus pemalsuan pelat dinas TNI sepanjang tahun 2023-2024.](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/danpuspom-tni-mayjen-tni-yusri-nuryanto-menyebutkan-pihaknya-mencatat-sedikitnya-17-kasus-pemalsuan-pelat-dinas-tni-sepanjang-tahun-2023-2024.webp)
Sepanjang Tahun 2023-2024, Puspom Temukan 17 Kasus Pemalsuan Pelat TNI
23 Juli 2024 16:59 WIB
Nasional
![Keppres IKN Belum Rampung, Moeldoko ke Setneg: Presiden Terpilih Dilantik di Ibu Kota Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/moeldoko.webp)
Keppres IKN Belum Rampung, Moeldoko ke Setneg: Presiden Terpilih Dilantik di Ibu Kota
22 Juli 2024 14:43 WIB
Hukum
![Keluarga Wartawan Tewas Dibakar di Karo Laporkan Oknum TNI yang Diyakini Otak Pembunuhan Keluarga korban wartawan Rico Sempurna Pasaribu, melapor ke Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan (Pomdam I/BB) di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/7/2024). (Foto: ANTARA)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/keluarga-rico-sempurna-3.webp)
Keluarga Wartawan Tewas Dibakar di Karo Laporkan Oknum TNI yang Diyakini Otak Pembunuhan
18 Juli 2024 20:14 WIB