Survey Etos: 87 Persen Warga Puas Kinerja Kapolda Sumut

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Desember 2022 23:04 WIB
Jakarta, MI - Kinerja Polda Sumatera Utara di bawah kepemimpinan Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak dinilai cukup sukses membawa institusi Polri kembali mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Etos Indonesia Institute yang digelar di salah satu Kafe di Jakarta Pusat pada Jumat (9/12) kemarin. Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah mengungkapkan, bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian di wilayah hukum Polda Sumatera Utara 87 Persen. Hasilnya, jelas Iskandarsyah, masyarakat puas dengan kinerja kepolisian, sementara 11 persen merasa tidak puas, dan sisanya tidak menjawab. Survei dilakukan dengan melibatkan 2000 responden yang tersebar di 25 kabupaten/kota di Sumut. Menurut Iskandarsyah, kepuasan publik terhadap jajaran kepolisian di Sumut dipicu oleh kinerja Humas yang dianggap maksimal. Kemudian, lanjut dia, disusul dengan kinerja Propam yang makin meningkat, dan ketiga kinerja cepat Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus). "Survei ini juga mengangkat peran para pimpinan-pimpinan Polri di wilayah Hukum Polda Sumatera Utara dari level Kapolda, Kapolres dan Kapolsek. Di mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri di wilayah hukum Polda Sumut setidaknya dapat menjadi trigger bagi institusi Korps Bhayangkara secara nasional,” ungkap Iskandarsyah. Iskandar mengungkapkan, sebelumnya ada beberapa variabel terkait menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Di antaranya adalah peristiwa yang tengah ramai diperbincangkan adalah kasus tindak pidana yang melibatkan perwira tinggi Polri. "Di antaranya, kasus hukum yang masih hangat dan segar di ingatan masyarakat terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga diotaki oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo," ungkap Iskandaryah. Kemdudian, mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Tedy Minahasa yang diduga terlibat dalam kasus tindak pidana penjualan barang bukti narkoba. Selain itu, juga dugaan keterlibatan pejabat  Polri dalam kasus tindak pidana, seperti yang diungkapkan Ismail Bolong, dengan menyetorkan uang miliaran rupiah kepada salah satu pejabat utama di Mabes Polri terkait dengan jatah dari pengusaha tambang ilegal. Meski Ismail Bolong yang merupakan mantan anggota Polres Samarinda, telah mengklarifikasi terkait dengan pernyataannya yang menyeret nama Kabareskrim, namun opini di masyarakat sudah terlanjur tersiar bahwa kondisi Polri saat ini sudah pada titik nadir. "Dengan kinerja yang ditunjukkan oleh Kapolda Sumut setidaknya dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri khususnya di Sumut," lanjut Iskandarsyah. Alasan kenapa dirinya melakukan survei  terlebih dahulu di Polda Sumut, Iskandar berpandangan bahwa angka kriminal di Polda Sumut tergolong tinggi. "Namun berkat ketegasan Kapolda dalam rangka penegakkan hukum di Polda Sumut sehingga angka kriminal di sana dapat ditekan dengan baik," tandasnya. Survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polda Sumut ini, rupanya tidak hanya dilakukan oleh Etos Indonesia. Namun, secara bersamaan Lembaga Survei Mahasiswa Indonesia (LSMI) juga menggelar rillis terkait hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polda Sumut. Di mana hasilnya di antara keduanya hampir sama. Publik menyatakan puas dengan kinerja Polda Sumut. Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini Polda Sumut masih dipimpin oleh Irjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak mulai tahun 2021 lalu. Dikutip dari berbagai sumber, Panca merupakan pria kelahiran 19 Januari 1969. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Pasca lulus dari Akpol, dia sempat menduduki beberapa jabatan dan terakhir memimpin keamanan untuk seluruh warga Sumatera Utara. Sebelum pecah bintang, Panca pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Banyumas, Kapolres Tegal (2010). Lalu menjadi Wadirreskrimsus Polda Jateng (2011). Karirnya terus mentereng dan didapuk memimpin Ditreskrimsus Polda Kalteng (2012). Setahun kemudian, dia dipindahkan menjadi Dosen Utama STIK Lemdikpol (2013). Lalu pada tahun 2017, Panca menjabat sebagai Wadirtipidum Bareskrim Polri. Satu tahun disitu, Panca dipercaya sebagai Direktur Penyidikan KPK. Banyak kasus-kasus yang berhasil diungkap Panca saat itu. Kemudian, pada tahun 2020 dia sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri dan kemudian menjadi Kapolda Sulawesi Utara. Pada tahun 2021 hingga sekarang, Panca menjabat Kapolda Sumatera Utara. #Kapolda Sumut

Topik:

Kapolda Sumut
Berita Terkait