Ferdy Sambo Sebut Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf Dizalimi

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 14 Desember 2022 12:23 WIB
Jakarta, MI - Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf kepada Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Ma'ruf. Sambo menyebut keduanya telah dizalimi. Hal itu disampaikan Ferdy Sambo saat memberikan tanggapan atas kesaksian Bripka RR dan Kuat Ma'ruf di sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12). "Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena saya tahu bahwa saya sudah meminta Anda untuk mengikuti skenario yang saya buat," kata Sambo. Sambo mengaku telah menjelaskan kepada tim khusus (Timsus) dan penyidik bahwa Bripka RR dan Kuat tidak mengetahui ihwal pembunuhan Brigadir J tersebut. "Pada saat penyampaian proses penjelasan saya ke timsus dan penyidik, saya sudah jelaskan bahwa mereka tidak tahu apa-apa, tidak ada perencanaan, mereka gatau. Tetapi kemudian dijadikan tersangka, didzalimi, ditahan dia, Kuat dipaksa dia, tapi ini lah faktanya," kata Sambo. "Saya minta maaf sekali lagi buat kalian berdua. Saya emosional waktu itu atas apa yang terjadi kepada istri saya," ujarnya. Dalam kasus ini, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Sambo dan Putri didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana bersama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf. Atas perbuatannya itu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Selain itu, Sambo juga didakwa merintangi penyidikan kasus tersebut. Atas perbuatannya itu, Sambo didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.