Panglima TNI Tegaskan Operasi Humanis Tak Berlaku untuk KKB

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 24 April 2023 06:10 WIB
Jakarta, MI - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua jika diperlakukan baik maka warga yang tak disenangi dan petugas TNI Polri dihabisi. Menurut mantan KASAL itu, kriminalitas dan teror yang dilancarkan KKB Papua membahayakan masyarakat di daerah itu. Karena berbahaya, tegas dia, maka TNI akan balas tembakan KKB dengan tembakan pula. Jadi, menurutnya, tindakan tegas itu berlaku bagi KKB karena serangannya sangat membahayakan nyawa orang lain. Operasi siaga tempur diberlakukan pasca penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan berujung satu prajurit TNI gugur. Yudo menegaskan penindakan tegas harus dilakukan ketika terjadi kontak tembak. "Saya jelaskan operasi humanis itu bukan untuk KKB. Itu untuk semua masyarakat Papua di daerah operasi. Tapi kalau KKB melakukan kontak tembak, (lalu) TNI  humanis, ya habis warga termasuk TNI Polri," kata Yudo dikutip pada Senin (24/4). Yudo mengaku selama ini pihaknya melakukan pendekatan secara persuasif dalam menangani aksi teror KKB. Namun penanganan secara soft approach dianggap sudah tidak relevan lagi. "Tapi dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, ya kita ubah operasinya menjadi operasi siaga tempur," lanjutnya. Menurutnya peningkatan status operasi ini untuk meningkatkan naluri bertempur prajurit di lapangan. "Artinya ditingkatkan dari soft approach menjadi operasi siaga tempur. Agar apa, pasukan kita terbangunnya naluri tempurnya," tegas Yudo. Namun Yudo menambahkan pihaknya akan tetap akan menjalankan operasi humanis. Namun operasi tersebut hanya berlaku untuk warga tapi tidak untuk KKB. "Humanis kalau ada masyarakat yang bersama-sama kita menjaga daerahnya dan bersama-sama kita melakukan kegiatan untuk memecahkan permasalahan di lingkungan rumah tangga dan menyekolahkan anak-anaknya," tambah Yudo. #Panglima TNI

Topik:

TNI KKB Polri