Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Tugu Selatan, Ketua RT: Keluarga Baik-baik, Berpendidikan dan Punya Bisnis Travel Umrah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Oktober 2023 12:51 WIB
Rumah ayah dan anak di Jalan Balai Rakyat V nomor 20, Koja, Jakarta Utara (Foto: Ist)
Rumah ayah dan anak di Jalan Balai Rakyat V nomor 20, Koja, Jakarta Utara (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Jasad seorang ayah inisial AH dan anaknya inisial AQ ditemukan tewas membusuk di kediaman pribadinya, Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Sabtu (28/10) kemarin.

Ketua RT 006 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Jumadi. Jumadi berujar, berdasarkan pendataan dasawisma, keluarga AH tercatat sebagai keluarga berekonomi menengah ke atas. AH juga dikenal memiliki usaha travel umrah. 

"Setahu saya keluarga AH adalah keluarga baik-baik, berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah (umrah). Finansialnya bagus," kata Jumadi, Senin (30/10).

Jumadi pun memastikan, keluarga AH tidak tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial, baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Bansos tidak dapat karena masuk dalam kategori keluarga mampu," tutur Jumadi. 

Sementara itu, Lurah Tugu Selatan, Sukarmin mengungkapkan bahwa mereka tergolong keluarga mampu. "Kalau dilihat dari ekonominya, tergolong menengah ke atas. Rumahnya dua lantai dan punya kendaraan pribadi," kata Sukarmin.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh sebelumnya menyatakan penemuan mayat AH dan AQ bermula ketika warga setempat mencium bau tak sedap menguar dari rumah tersebut. Setelah itu, warga bersama aparat bergegas mengecek dan menemukan jasad ayah dan buah hatinya yang masih bayi dalam keadaan membusuk. 

"Benar, tadi pagi ada penemuan mayat. Satu laki-laki, seorang bapak kira-kira umurnya 50 tahun dan bayi berusia kurang lebih dua tahun," katanya, Sabtu (28/10).

Iverson memastikan bahwa dua jenazah, istri, dan anak sulungnya berada di dalam rumah yang tak terkunci. "Enggak (terkurung di rumah), pintu bisa didorong dari luar," ungkapnya.

"Artinya kalau gagang pintunya diputar tetap kebuka tapi enggak full kebuka. Faktanya bisa didorong dari luar oleh warga karena mencium bau busuk," imbuh Iverson. (An)