Soal Pemakzulan Joko Widodo, Demokrat: Masih Opini

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 November 2023 17:03 WIB
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron (Foto: MI/Dhanis)
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI -  Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron tidak sepakat dengan pernyataan politikus PKS Mardani Ali Sera atas usulan pemakzulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Sebaiknya sih pada setiap kepemimpinan kita beri kesempatan sampai akhir masa jabatan lah, kita juga harus menjaga kondusifitas, kondusifitas siapa? Bukan kita menjaga kepemimpinan, tapi menjaga Indonesia dari kesatuan dan persatuan," kata Herman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/11).

"Supaya nanti pemimpin pemimpin kedepannya pun bisa tetap menjaga masalah persatuan kesatuan ini, bisa menjaga kondusifitas, menjaga sampai akhir masa jabatan. Tentu ini juga menjaga persatuan kesatuan bangsa itu," lanjutnya. 

Herman mengaku, tak mempermasalahkan pendapat yang sedang dibangun oleh politikus PKS itu. Sebab, tak ada proposal atas upaya pemakzulan Presiden Joko Widodo. 

"Ya kan itu masih opini yang dibangun, kan tidak ada disini yang kemudian menyampaikan proposal untuk kesana, kan tidak ada. Itu kan masih opini yang dibangun oleh beberapa pihak yang kita lihat saja perkembanganya ke depan," ujarnya.

Seperti diketahui, Mardani Ali Sera membuka opsi pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo jika terbukti cawe-cawe atau ikut campur dalam Pilpres 2024.

"Kalau jadi dan faktanya verified, pemakzulan bisa menjadi salah satu opsi," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10). (DI)