Usai Pegawai KPK Gadungan Ditangkap, Polisi Usut Pemerasan Oknum Anggota KPK Terhadap ASN Disdik Kabupaten Bogor

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Juli 2024 2 jam yang lalu
Pegawai KPK gadungan, Yusup Sulaeman (Foto: Dok MI/Aswan)
Pegawai KPK gadungan, Yusup Sulaeman (Foto: Dok MI/Aswan)

Kabupaten Bogor, MI - Usai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gadungan Yusup Sulaeman (YS) ditangkap, Polres Bogor mengusut aksi pemerasan yang dilakukan oknum anggota KPK terhadap ASN di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Aksi pemerasan oleh oknum anggota KPK tersebut diduga sempat dilakukan di Disdik hingga di tempat makan wilayah di Cibinong.

Polisi menyebut tiga inisial dari empat ASN yang menjadi saksi pemerasan oleh oknum anggota KPK itu, yakni W, YP dan D.

Polisi juga menyita sejumlah uang senilai Rp700 juta dikediaman tersangka, hasil pemerasan selama kurun waktu dua tahun, sejak 2023 sampai 2024.

"Mereka ditakut-takuti oleh pelaku terkait surat pemanggilan, untuk suratnya pun masih kami dalami karena itu dari handphone jadi akan koordinasi dengan instansi terkait," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, dikutip Minggu (28/7/2024).

Menurut penyelidikan, diduga oknum anggota KPK itu tidak bekerja sendiri melainkan ada pihak lain yang membantu aksi pemerasan tersebut.

"Kami yakin bahwa ini bisa terjadi pelakunya lebih dari satu orang, dan kami akan kupas tuntas sehingga bisa menuntaskan ini dengan baik," kata Rio.

Mengenai barang bukti mobil, pihaknya masih mendalami, karena pekerjaan dari tersangka sebagai kontraktor.

"Lagi kami dalami mobil tersebut, pelaku ini adalah seorang kontraktor, jadi mungkin ada usaha-usaha lain," jelasnya.

Sedangkan untuk status ASN masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh kepolisian. 

"Lagi kami periksa dan didalami sampai sejauh mana yang diminta pelaku terhadap para ASN dengan status masih menjadi saksi," lanjutnya.

Sementara, petugasnya masih melakukan pendalaman termasuk sppir yang bersangkutan masih diamankan. "Termasuk saksi empat pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor," demikian Rio.