Prabowo Kecewa terhadap Polri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Agustus 2025 12:58 WIB
Sebuah Kendaraan Taktis (rantis) milik Korps Brimob Polri yang dipakai untuk memecah massa demonstran di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), melindas seorang pengemudi ojek online yang berada di lokasi. Foto: Dok MI
Sebuah Kendaraan Taktis (rantis) milik Korps Brimob Polri yang dipakai untuk memecah massa demonstran di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), melindas seorang pengemudi ojek online yang berada di lokasi. Foto: Dok MI

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto mengaku kecewa terhadap Kepolisian atau Polri atas insiden kematian pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan. Affan meninggal dunia usai tertabrak dan dilindas kendaraan taktis Korps Brimob Polda Metro Jaya pada Kamis (28/8/2025) malam. 

Probowo kini terus memantau perkembangan aksi demonstrasi yang terjadi beberapa hari belakangan; mulai dari protes terhadap kenaikan gaji anggota DPR hingga tuntutan buruh. Dia menilai, setiap aksi demo kerap berujung pada tindakan anarkis dan kerusuhan.

“Saudara sekalian sekali lagi saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan,” kata Prabowo, Jumat (29/8/2025).

Prabowo menyatakan telah memerintahkan pihak terkait agar mengusut peristiwa tersebut hingga tuntas dan transparan. Dia juga meminta agar petugas yang terlibat dalam kejadian itu agar bertanggung jawab.

“Seandainya ditemukan bahwa mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku, kita akan ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Prabowo.

Pun, pemerintah akan menjamin kehidupan keluarga Affan, serta memberikan perhatian khusus kepada orang tua dan sanak-saudara.

Prabowo Ambil Tindakan Sekeras-kerasnya atas Kasus Rantis Brimob Tabrak Ojol
Presiden Prabowo Subianto. Foto: Dok MI/Aan

Prabowo turut mengimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada dan berhati-hati sebab terdapat pihak yang menginginkan kericuhan di Indonesia. 

Akan tetapi, Prabowo tetap mempersilahkan masyarakat menyampaikan aspirasi sesuai ketentuan yang berlaku dan pemerintah berkomitmen akan terus memperbaiki diri.

“Dalam situasi seperti ini, saya menghimbau masyarakat untuk tenang. Untuk percaya kepada pemerintah yang saya pimpin. Untuk itu, kita harus waspada, kita harus tenang, dan kita tidak boleh mengizinkan kelompok-kelompok yang ingin membuat huru-hara dan kerusuhan," tutup Prabowo.

Kapolda Metro Jaya minta maaf

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya mewakili dirinya secara pribadi dan juga lembaga yang diwakilinya yakni Polda Metro Jaya dan seluruh elemen pengamanan demo yang terjadi kemarin.

“Saat ini saya selaku pimpinan Polda Metro memohon maaf kepada masyarakat Jakarta, masalah ini mudah-mudahan bisa kita kelola dengan baik” kata Asep, Jumat (29/8/2025).

Ia juga mengatakan bahwa saat ini Ia sudah bertemu dengan ayah korban, Zulkifil. Asep bilang, keluarga korban saat ini meminta keadilan atas kejadian yang menimpa Affan petang kemarin. “Dan tentunya kita akan profesional dalam menyikapi ini” katanya.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan menanggung semua biaya pemakaman korban hari ini.

Asep juga mengatakan bahwa saat ini Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sudah memeriksa 7 orang terduga pelaku.

“Sudah 7 orang dilakukan pemeriksaan. Mungkin untuk ke depan, kita akan tahu nanti, akan lihat pemeriksaan secara transparan, secara objektif dan dari semua pihak bisa mengikuti sampai dimana proses kita itu,” sebutnya.

Meski demikian Asep masih enggan menyebutkan nama-nama ketujuh orang terduga pelaku. Ia menyatakanbahwa nama-nama tersebut datanya ada di Kepala Divisi Propam.

“Tujuh orang itu datanya mungkin ada di Kadiv Propam ya,  tadi malam sudah sampaikan ya. Saya rasa sementara itu karena kami akan masih melakukan pengamanan kita akan melakukan pengamanan wilayah jangan sampai terganggu” pungkas Asep.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi ojek online (ojol) usai  terlindas kendaraan taktis (rantis) Korps Brimob jenis Baracuda di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, pada Kamis malam (28/8/2025).

Peristiwa kecelakaan yang terjadi pada sekitar pukul 19.40 WIB di dekat SPBU Jalan Lamper, Benhil tersebut merupakan buntut dari unjuk rasa di DPR. Dari informasi yang beredar di kalangan pengemudi ojol, korban sedang melintas ketika rantis tersebut melaju dan menabraknya.

Topik:

Prabowo Ojol Ojek Online Demo Brimob