Warga Rusia dan Ukraina Masuk ke Pabrik Senjata Albania, Diduga Mata-Mata

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 22 Agustus 2022 11:06 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah Albania sedang menyelidiki dua orang Rusia dan seorang Ukraina yang mencoba memasuki kawasan industri militernya, sementara polisi menahan empat warga negara Ceko yang juga berada dekat pabrik senjata militer lainnya. Kementerian Pertahanan Albania menyatakan pada Sabtu malam bahwa dua tentaranya terluka ringan saat menahan seorang pria berusia 24 tahun asal Rusia yang telah memasuki halaman pabrik senjata militer Gramsh dan mencoba untuk mengambil foto. Dia menolak penangkapan dan menggunakan semprotan terhadap tentara. Dua lainnya, seorang wanita Rusia berusia 33 tahun dan seorang pria Ukraina berusia 25 tahun, ditangkap di dekat lokasi itu. Menteri Pertahanan Niko Peleshi mengatakan pada hari Minggu bahwa terlalu dini untuk memastikan tentang motif mereka, tetapi merujuk pada geopolitik tampaknya menunjukkan kemungkinan hubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang dikritik oleh pemerintah Albania. “Mengingat konteks regional yang luas dan konteks geopolitik, ini tidak dapat dianggap sebagai insiden sipil biasa, tetapi kami tidak dapat terburu-buru mengambil kesimpulan,” katanya setelah mengunjungi tentara yang terluka di rumah sakit seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (22/8). Perdana Menteri Albania Edi Rama mengatakan pada hari Sabtu bahwa ketiga orang itu "diduga melakukan kegiatan spionase" tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Media yang berbasis di Tirana mengatakan ketiga tersangka adalah blogger yang sering mengunjungi pangkalan militer yang ditinggalkan dan pabrik besar lainnya di berbagai negara. Peleshi mengatakan penyelidikan akan menunjukkan apakah mereka benar blogger dan apa motif mereka. Ketika Albania berada di bawah kekuasaan komunis, pabrik Gramsh memproduksi senapan AK 47 yang dirancang Rusia.