Putin Sebut Ledakan di Jembatan Krimea sebagai Tindakan Terorisme

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 10 Oktober 2022 07:35 WIB
Jakarta, MI - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina mendalangi ledakan kuat yang merusak jembatan utama yang menghubungkan Rusia dan Krimea dan menyebut ledakan itu sebagai tindakan terorisme. "Tidak ada keraguan. ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di saluran Telegram Kremlin seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (10/10). Dia menambahkan bahwa tindakan itu dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh sebuah badan khusus Ukraina. Pernyataannya muncul setelah serangan rudal Rusia pada Minggu pagi yang menghantam sebuah blok apartemen dan bangunan tempat tinggal lainnya di kota tenggara Ukraina Zaporizhzhia. Serangan itu menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai 89 lainnya, kata pejabat Ukraina. Serangan sebelum fajar itu adalah serangan kedua terhadap kota tersebut dalam tiga hari. Putin bertemu Alexander Bastrykin, kepala Komite Investigasi Rusia yang melaporkan temuan penyelidikan tentang apa yang dia katakan sebagai ledakan kendaraan pada hari Sabtu dan kebakaran berikutnya di jembatan. Ledakan di jembatan di atas Selat Kerch, rute pasokan utama untuk pasukan Moskow di Ukraina selatan, membuat pejabat Ukraina puas pada hari Sabtu meski tidak ada klaim tanggung jawab. Jembatan itu juga merupakan penghubung utama untuk pelabuhan Sevastopol tempat armada Laut Hitam Rusia bermarkas. Berbicara di depan kamera, Bastrykin mengatakan para penyelidik telah menetapkan rute yang kendaraan itu dan orang-orang yang terlibat dalam pergerakannya. Dia mengatakan bahwa kendaraan itu melewati Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Selatan dan wilayah Krasnodar Rusia sebelum tiba di jembatan tersebut. Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2017 dan jembatan sepanjang 19 km itu dibuka setahun setelahnya. [Jhon Oktaveri]