Diduga Memata-matai, Diplomat Rusia Diusir dari Belanda

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 19 Februari 2023 07:04 WIB
Jakarta, MI - Kementerian luar negeri Belanda mengumumkan pengusiran beberapa diplomat Rusia dan penutupan misi perdagangan Rusia di Amsterdam, menuduh Moskow menggunakannya untuk memata-matai. Itu adalah perkembangan terbaru dalam perselisihan atas kegagalan Rusia untuk memberikan visa kepada diplomat Belanda untuk staf kedutaan mereka di Moskow dan konsulat di Saint Petersburg. Karena kekurangan staf, konsulat akan tutup pada Senin, meskipun kedutaan tetap buka, tambah pernyataan itu. "Meskipun banyak upaya oleh Belanda untuk menemukan solusi, Rusia terus berusaha menempatkan para perwira intelijen di Belanda di bawah perlindungan diplomatik," kata Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra dalam pernyataan tersebut seperti dikutip dari Channelnewsasia, Minggu (19/2). "Kami tidak bisa dan tidak akan membiarkan itu," sambungnya. Pada saat yang sama, penting untuk menjaga kedutaan tetap terbuka sebagai saluran komunikasi bahkan dengan hubungan yang begitu tegang dengan Rusia, tambahnya. Para diplomat Rusia yang disuruh pergi memiliki waktu dua minggu untuk meninggalkan negara itu, sementara misi perdagangan Rusia di Amsterdam harus ditutup mulai Selasa, kata pernyataan itu. Hoekstra mengatakan kepada penyiar Belanda NOS bahwa dia memperkirakan sekitar selusin diplomat Rusia harus meninggalkan negara itu. Penutupan misi perdagangan Rusia adalah "tanggapan atas pelanggaran hak asasi manusia internasional yang terus berlanjut" oleh Moskow, kata Hoekstra dalam surat terpisah kepada parlemen. Itu akan tetap ditutup "sampai federasi Rusia menghentikan pelanggarannya terhadap larangan serangan terhadap penduduk dan struktur sipil" di Ukraina, katanya. Serangan militer Rusia di Ukraina telah menyebabkan gelombang kecaman dan sanksi internasional yang didukung oleh pengusiran ratusan diplomat Rusia dari negara-negara Barat, beberapa dituduh sebagai mata-mata. Moskow menanggapi dengan memulangkan puluhan diplomat Barat. Belanda mengusir 17 diplomat Rusia tak lama setelah invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu, meninggalkan 58 di negara itu sebelum pengumuman hari Sabtu, menurut laporan media Belanda. Sebagai tanggapan, Rusia mengusir 15 diplomat Belanda, dan sejak itu pembicaraan tentang penunjukan diplomat baru untuk masing-masing negara telah gagal, kata pemerintah Belanda. Akibatnya, "Kedutaan Rusia di Den Haag tidak akan dapat memiliki lebih banyak diplomat daripada kedutaan Belanda di Moskow", katanya. Ketegangan antara kedua negara sudah tinggi karena penembakan pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada tahun 2014. Pesawat yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur itu membawa 196 warga Belanda di dalamnya. Penyelidik internasional mengatakan bulan ini bahwa ada "indikasi kuat" bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi menyetujui pasokan rudal yang menembak jatuh itu. Tahun lalu, pengadilan Belanda menghukum dua orang Rusia dan seorang Ukraina secara in absentia atas jatuhnya MH17, meskipun Rusia membantah terlibat dalam penembakan rudal tersebut. Media Belanda melaporkan bahwa duta besar Belanda untuk Rusia dipanggil ke kementerian luar negeri Rusia awal pekan ini, karena Moskow menuntut agar Belanda mengakhiri upaya "obsesif" untuk menyalahkan Rusia atas bencana tersebut.

Topik:

Rusia Belanda