Apple Akan Naikkan Investasi Jadi Rp16 Triliun di Indonesia

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 4 Desember 2024 08:44 WIB
Apple akan meningkatkan investasinya di Indonesia (Foto: Ist)
Apple akan meningkatkan investasinya di Indonesia (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Apple, produsen smartphone asal Amerika Serikat, dikabarkan akan meningkatkan investasinya di Indonesia menjadi US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Angka ini melonjak 10 kali lipat dari komitmen awal mereka yang sebesar US$100 juta.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembicaraan intensif dengan Apple untuk merealisasikan komitmen tersebut. Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerima pernyataan resmi secara tertulis dari perusahaan teknologi tersebut.

"Dan saya minta, kita sudah bicara dan insya allah mereka untuk tahap pertama saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka investasi US$1 miliar untuk tahap pertama," kata Rosan dalam RDP Komisi XII, Selasa (3/12/2024). 

Hingga saat ini, realisasi investasi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu baru mencapai Rp1,7 triliun, menurut data Kementerian Perindustrian. Angka ini dinilai masih sangat kecil dibandingkan potensi yang dapat digali dari kehadiran Apple di pasar Indonesia.

Untuk itu, BKPM berkoordinasi dengan Kemenperin mendorong Apple agar berinvestasi lebih besar khususnya dalam penciptaan rantai pasok global, sekaligus demi mendorong peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 40%.  

"Saya juga berkomunikasi dengan Kemenperin bahwa investasinya harus lebih besar dibandingkan di negara-negara Vietnam, karena mereka kan juga mengambil asas manfaat dengan penjualan iPhone sebelumnya," tambahnya.

Namun, Rosan tak memberikan perincian lebih lanjut terkait investasi baru Apple tersebut, dia memastikan akan mendapatkan komitmen tersebut seminggu ke depan dan akan diserahkan kepada Kemenperin.  

Rosan menyampaikan, investasi Apple penting untuk menjaga asas keadilan. Sebab, selama ini perusahaan tersebut dinilai telah mengambil banyak manfaat dari penjualan teknologi di Indonesia.  

"Kita lihatnya fair-nya aja, you dapat asas manfaat disini ya investasi disini dong, ciptaan lapangan kerja juga dong di sini dan yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini rantai pasoknya ini investasi di kita karena biasanya kalau sudah satu itu pindah itu akan memberikan trigger atau multiplier effect-nya kepada suppliernya itu untuk investasi di Indonesia," imbuhnya. 

Saat ini, investasi Apple di Indonesia tercatat hanya sebesar Rp1,7 triliun, jauh lebih kecil dibandingkan investasinya di Vietnam yang mencapai Rp256 triliun.

Sejauh ini, investasi Apple di Indonesia terfokus pada pengembangan talenta teknologi informasi melalui program Apple Developer Academy. Fasilitas tersebut telah dibangun di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya, dengan rencana penambahan satu lokasi lagi di Bali. Pembangunan fasilitas ini merupakan upaya Apple untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35%.

Kendati demikian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sertifikat TKDN yang saat ini dimiliki Apple harus diperpanjang dengan menambah investasi baru. 

Hingga saat ini, pemenuhan syarat perpanjangan TKDN Apple belum rampung, yang berdampak pada pemblokiran penjualan produk baru seperti iPhone 16 di Indonesia.

Di sisi lain, Vietnam semakin agresif menarik investasi Apple. Pemerintah Vietnam dikabarkan tengah membentuk kelompok kerja khusus untuk mendukung investasi Apple, dengan anggaran sebesar US$15,84 miliar (sekitar Rp245 triliun). Langkah ini berhasil menciptakan sekitar 200.000 lapangan kerja, memperkuat posisi Vietnam sebagai salah satu pusat manufaktur teknologi di Asia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita segera mengundang Apple datang ke Indonesia untuk membahas rencana investasi produsen iPhone tersebut.

Agus menjelaskan pemanggilan itu dilakukan lantaran dirinya belum mau menyetujui proposal investasi Apple senilai US$100 juta atau setara Rp1,58 triliun (asumsi kurs Rp15.800) untuk 2024-2026. Menurutnya, nilai investasi itu belum memenuhi asas keadilan.  

"Tadi 3 jam kami hitung angka yang berkeadilan itu berapa. Ini bagian proses negosiasinya, Pak Dirjen Ilmate [Setia Diarta] selesai dari ruangan ini dia segera kirim email untuk memanggil pihak Apple datang ke Indonesia untuk sama-sama melakukan pembahasan," kata Agus. 

Agus menambahkan, ia mengaku telah mengantongi angka investasi ideal yang harus dilakukan oleh Apple di Indonesia. Kendati demikian, dia belum bisa mengungkapkan angka investasi adil yang dimaksud. Sebab, hal itu akan dinegosiasikan terlebih dahulu dengan Apple.

Nilai investasi yang digelontorkan akan mempengaruhi nasib iPhone 16 yang saat ini masih dilarang untuk dijual di pasar Indonesia.

Topik:

apple iphone-16 investasi kemenperin