Garuda Indonesia Berencana Tambah 15-20 Pesawat pada 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 6 Desember 2024 12:31 WIB
Garuda Indonesia (Foto: Repro)
Garuda Indonesia (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menambah 15-20 pesawat pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi pengembangan armadanya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menyampaikan bahwa rencana ini membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak.

"Target kami nanti di tahun 2025 kita akan menambah pesawat lagi, 15-20 pesawat lagi. Tentunya ini membutuhkan kerjasama, komunikasi, dan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait," ujar Wamildan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Wamildan mengatakan, Garuda Indonesia memang perlu melakukan menambah jumlah pesawat.

"Kita memang perlu untuk penambahan jumlah pesawat, dan kami sampaikan kabar gembira bahwa di Garuda Indonesia nanti satu pesawat sudah datang di mana saat ini sedang dalam proses painting dan juga refurbishment interior pesawat," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, direncanakan nanti di akhir bulan ini juga datang satu pesawat lagi, dan dua pesawat nanti pada Januari tahun depan.

Sebagai informasi, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Boeing terkait penambahan jumlah pesawat bagi maskapai BUMN, seperti Garuda Indonesia.

Menurut Erick, solusi untuk meningkatkan jumlah armada pesawat adalah dengan bekerja sama dengan produsen pesawat global seperti Airbus, Boeing, serta produsen dari Rusia atau COMAC China.

Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak dapat terus terbelenggu dengan jumlah pesawat yang sama selama 10 tahun ke depan. Hal ini, menurutnya, sangat berisiko, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

Untuk itu, Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, akan terus mendorong berbagai inovasi dan perubahan guna menambah jumlah armada pesawat komersial.

Dia bersama Menhub juga akan bicara bersama Menhub ke Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengenai apakah investasi ini bisa lebih dimudahkan ke depan karena isu jumlah pesawat yang tidak memadai.

Sebelumnya, Erick Thohir menerima kunjungan dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir dan delegasi dari sektor swasta Amerika Serikat di Kementerian BUMN, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).

Adapun perusahaan-perusahaan swasta asal Amerika yang hadir dalam pertemuan dengan Erick Thohir tersebut seperti perusahaan pesawat Boeing dan perusahaan teknologi Intel. Pertemuan ini menindaklanjuti kunjungan Presiden RI ke Amerika Serikat secara bilateral.

Topik:

pt-garuda-indonesia pesawat bumn